Perempuan AS Kunjungi Seluruh Negara di Dunia Selama 18 Bulan & Pecahkan 4 Rekor Dunia, Ini Kisahnya
Simak kisah perempuan AS yang berhasil mengunjungi seluruh negara di dunia dalam waktu 18 bulan. Berkat perjalanannya itu, ia memecahkan 4 rekor dunia
Simak kisah perempuan AS yang berhasil mengunjungi seluruh negara di dunia dalam waktu 18 bulan. Berkat perjalanannya itu, ia memecahkan 4 rekor dunia.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan asal Florida, Amerika Serikat (AS) berhasil mengunjungi seluruh negara di dunia dalam 18 bulan.
Berkat perjalanan epik yang dilakukannya itu, perempuan bernama Taylor Demonbreun tersebut memecahkan beberapa rekor dunia.
Ia menerima empat Guiness World Record untuk perjalanannya.
Demonbreun menerima penghargaan sebagai pelancong termuda, perempuan termuda, perjalanan dalam waktu tercepat, dan perempuan tercepat yang mengunjungi seluruh negara di dunia.
Baca: Keliling Dunia, Teddy dan Yana Rombak Toyota Fortuner seperti Rumah
Baca: Perusahaan Inggris Tawarkan Gaji Rp 930 Juta Bagi Orang yang Bersedia Keliling Dunia Sambil Kuliner
Baca: Profil Matthew Lepre, Miliader Muda yang Cari Asisten Bergaji Capai Rp 700 Juta & Keliling Dunia
Dilansir New York Post, Demonbreun berhasil mengunjungi seluruh 193 negara berdaulat.
Selain itu, ia juga mengunjungi Vatikan dan Taiwan.
Kisah Demonbreun bermula dari cita-citanya pasca lulus dari Vanderbilt University pada 2017 lalu.
Kala itu, ia memang berkeinginan untuk melakukan perjalanan yang tak terlupakan dalam hidupnya.
Alhasil, ia sukses mengunjungi seluruh negara di dunia.
Ternyata, pencapaian hebat Demonbreun tersebut memiliki trik tertentu.
Ia mengungkapkan bagaimana ia bisa berhasil mengunjungi 195 negara di dunia tersebut.
"Aku selalu mengambil kesempatan setiap ada penerbangan yang sedang memiliki tarif rendah," kata Demonbreun, dikutip Tribunnews dari New York Post.
Selain mengambil setiap peluang atas penerbangan bertarif rendah, Demonbreun juga mengaku disponsori oleh pihak luar.
Ia disponsori oleh sebagian besar hotel tempat ia tinggal, sehingga dirinya tidak menanggung biaya penginapan.
Secara keseluruhan, Demonbreun memperkirakan total pengeluaran yang digunakan untuk mengunjungi seluruh negara tersebut sebesar $70.000 (988 juta Rupiah).
"Biasanya orangtua dan saudara laki-lakiku ikut keliling dunia denganku di beberapa negara tertentu yang mereka inginkan," ujar Demonbreun.
Demonbreun mengungkap, kala itu ibunya menemaninya untuk berkunjung ke Belanda, Finlandia, Rusia, Denmark, Belgia, Republik Ceko, dan Hongaria.
Sementara itu, saudara laki-lakinya menemaninya ke Jepang, Korea Selatan dan Cina.
Sang ayah juga ikut bersama Demonbreun mengunjungi Australia dan Selandia Baru.
Sisanya, yaitu sebanyak 183 negara, ia kunjungi seorang diri.
Demonbreun mengungkapkan kepada New York Post, ia mendapatkan pengalaman berharga dari perjalanan solonya.
"Aku bertemu lebih banyak orang saat bepergian secara solo," katanya.

Sementara itu, ketika ia mengunjungi Kanada, keluarganya ada di sana untuk menyambutnya.
Ketika ditanya mengenai negara favorit, Demonbreun tidak ingin memihak pada negara tertentu.
Namun, ia menyebut dua negara yang menonjol baginya.
"Islandia benar-benar indah, dan Singapura adalah negara yang selalu ingin aku kunjungi," ungkapnya.
Kegemaran untuk bepergian telah diakui Demonbreun sudah tumbuh sejak tahun pertama ia belajar di London.
Ia mengatakan, kala itu ia sudah mengunjungi 20 negara.
"Aku sering bepergian setiap akhir pekan," katanya.
Musim panas berikutnya, ia mendapat kesempatan magang di sebuah bank investasi Wall Street.
"Aku pikir itu adalah hal yang ingin aku lakukan. Aku sempat merasa, aku tidak mungkin melakukannya," ungkap Demonbreun.
Oleh karena itu, ia menghabiskan semester terakhir kuliahnya dengan merencanakan perjalanan yang dapat memecahkan rekor.
"Aku berpikir, 'Kemana aku bisa pergi?' dan kemudian aku sadar, aku ingin pergi kemana pun," katanya.
Demonbreun juga memberikan beberapa cara agar orang lain dapat merasakan pengalaman keliling dunia sepertinya.
"Visa adalah hal yang paling perlu diperhatikan. Visa sangat menentukan, apalagi suasana politik di setiap negara berbeda-beda," ujarnya.
Demonbreun juga mengungkapkan, ia ingin menulis buku dari pengalaman hebatnya tersebut.
"Aku ingin sekali menulis buku. Banyak sekali hal yang ingin aku bagikan," kata Demonbreun.
"Bagiku, hal terbesar dalam hidup adalah menemukan apa yang aku sukai," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Citra Anastasia)