Liliyana Natsir teteskan air mata akhiri karier bulutangkis dengan laga final Indonesia Masters
Setelah selama 24 mengukir prestasi untuk Indonesia, Liliyana Natsir atau Butet resmi mengakhiri kariernya di dunia badminton, namun dalam pertandingan
Final ganda campuran kejuaraan Indonesia Masters 2019 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/01) menjadi tonggak bersejarah bagi Liliyana Natsir, sebab setelah ajang itu ia resmi menggantungkan raket.
Dalam final tersebut, Liliyana Natsir atau juga dikenal dengan sebutan Butet yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad, harus mengakui keunggulan ganda campuran Cina, Zheng Siwei and Huang Yaqiong, dengan skor 21-19, 19-21 dan 16-21.
- Kejuaraan Dunia Bulutangkis: Tontowi/Liliyana ingin kembali raih emas
- Tontowi/Liliyana akhirnya merebut juara di dalam negeri
- Tontowi/Liliyana meraih emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 di Glasgow
Laga final tersebut digelar setelah diadakan acara perpisahan Butet dan sekaligus penghormatan atas jasa-jasanya mengharumkan nama Indonesia di berbagai turnamen internasional.
Liliyana dilaporkan meneteskan air mata ketika melihat rekaman video dari para pemain yang memberikan kesan-kesan tentangnya.
"Kalah tidak memalukan"
Ketika ia menyampaikan pesan-pesan, ia pun tak kuat menahan jatuh air matanya. Disebutkan bahwa ia mengakui bulutangkis merupakan dunia yang membesarkan namanya dan kini sudah tiba waktu baginya untuk memberikan kesempatan kepada para pemain junior untuk menjadi pemenang baru.
"Saya juga ingin menyampaikan pesan motivasi kepada adik-adik saya, para pemain muda. Kekalahan itu tidak memalukan, yang memalukan itu menyerah," kata Liliyana.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan terima kasih kepada pemain legendaris itu.
"Terima kasih atas dedikasi dan pengorbanan yang telah diberikan Butet kepada Indonesia. Momen medali emas Olimpiade Rio 2016 adalah momen terfavorit saya selama menjadi menteri," katanya.
Medali emas Olimpiade de Janeiro tahun 2016, diraih Liliyana bersama Tontowi Ahmad. Selain medali emas di Olimpiade, ia juga telah menjuarai berbagai turnamen bergengsi lain seperti All England dan kejuaraan dunia.