Gempa Bumi Berkekuatan 6,4 SR Guncang Lombok, Belasan Orang Tewas
Lebih dari 100 gempa bumi susulan masih terjadi di Lombok. Masyarakat diimbau tetap tenang dan jangan mudah percaya berita hoax. Kini…

Gempa bumi pertama yang dirasakan sekitar 10 detik di Lombok, NTB hingga Bali dan Sumbawa itu terjadi Minggu pagi (29/07) yang diikuti oleh dua gempa sekunder yang kuat. Setelahnya tercatat sudah terjadi lebih dari 100 gempa susulan dengan magnitude lebih kecil.
"Gempa menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas, sekitar 40 rang terluka dan ratusan rumah rusak," ungkap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. "Kami memperkirakan jumlah ini akan terus bertambah karena pendataan masih berlangsung dan belum semua lokasi terdata," tambahnya seperti dikutip dari AFP.
Berdasarkan informasi terakhir, jumlah korban jiwa adalah 14 orang. Sebanyak 10 orang berada di Kabupaten Lombok Timur dan 4 lainnya di Lombok Utara. Tak hanya warga Lombok, satu warga Malaysia terhitung di antara korban tewas. Saat gempa terjadi, disebutkan korban bersama 17 warga Malaysia lainnya sedang mendaki Gunung Rinjani. Titik gempa berada pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada kedalaman 24 km.
Bantuan bagi para korban
Pasca gempa, bantuan segera berdatangan di antaranya dari Kementerian Sosial dan Palang Merah Indonesia. Tak hanya logistik, Kemensos juga telah menurunkan 60 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang bertugas di Kampung Siaga Bencana Desa Darakunci Kecamatan Sambalia Kabupaten Sumba Timur
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dalam siaran pers dari Kemensos, Minggu (29/7/2018) menyebutkan "Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap."
Keluarga korban meninggal juga akan mendapat santunan 15 juta Rupiah, sedangkan korban luka mendapat bantuan biaya pengobatan sebesar 2,5 juta Rupiah per orang.
Waspada dan jangan percaya hoax
Meski gempa tidak berpotensi tsunami, warga diminta untuk tetap waspada terhadap ancaman gempa susulan dengan menjauhi bangunan rusak. Di Kabupaten Lombok Timur jumlah rumah rusak yang terdata lebih dari 1.000. Sementara di Lombok Utara ada ratusan rumah yang rusak.
"Sehubungan dengan masih adanya gempa-gempa susulan, masyarakat diimbau supaya tidak menempati bangunan-bangunan yang kondisinya sudah rusak akibat gempa utama," ujar Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran pers kepada detik.com, Minggu (29/07).
Tak hanya itu, warga juga diminta untuk tetap tenang dan jangan panik. Imbauan ini menjadi penting agar masyarakat tidak mudah mempercayai berita hoax yang menyebar pasca gempa. Warga dapat mengikuti informasi mengenai perkembangan gempa melalui akun Twitter @InfoBMKG.
ts/vlz (AFP, detik.com)