Susun Kabinet Kerjanya, Mahathir: "Beberapa Pemimpin Akan Diganti"
"Kepala pemerintahan tertentu harus tumbang. Kita temukan beberapa orang membantu dan bersekongkol dengan mantan Perdana Menteri sebelumnya," katanya
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri baru Malaysia Mahathir Mohamad bersama dengan rekan kerja Pakatan Harapan memiliki waktu yang sempit untuk merampungkan daftar kabinet kerja kepemimpinannya, kemungkinan akan diselesaikan sebelum hari libur berakhir.
Mahathir mengatakan PH akan berdiskusi tentang susunan kabinet kerjanya pada Jumat (11/5/2018), dengan menjanjikan "beberapa pemimpin akan diganti".
Baca: Mahathir: Raja Malaysia Bersedia Ampuni Anwar Ibrahim
Dalam konferensi persnya sebagai Perdana Menteri, Mahathir bersumpah beberapa kepala departemen pemerintahan tertentu akan tumbang.
"Kepala pemerintahan tertentu harus tumbang. Kita menemukan beberapa orang membantu dan bersekongkol dengan mantan Perdana Menteri sebelumnya yang digambarkan oleh dunia sebagai 'kleptokrat'," kata Mahathir dalam sebuah konferensi pers di Hotel, Kamis (10/5/2018) malam, seperti dilansir Straits Times.
Ia menuturkan kemungkinan akan menggelar pertemuan dengan dewan kepresidenan Pakatan pada Jumat untuk mendiskusikan susunan kabinet kerja yang baru.
"Besok kita akan mengadakan rapat karena kita perlu mendiskusikan formasi kabinet," ujarnya.
Mahathir menjelaskan bahwa pertemuan tersebut akan mempertimbangkan semua pandangan pihak-pihak komponen Pakatan mengenai sejumlah masalah, mencakup keputusan kebijakan.
"Ini akan menjadi waktu yang sangat sibuk. Saya tidak akan kembali pada jam 4 pagi, saya biasanya kembali jam 6 pagi. Tapi mungkin harus saya perpanjang hingga jam 7 pagi," ujarnya lagi.
Pada konferensi pers sebelumnya, Mahathir akan menunjuk Presiden Partai Keadilah Rakyat (PKR) Azizah Wan Ismail sebagai Wakil Perdana Menteri setelah dirinya dilantik.
Mahathir juga mengatakan Pemerintah Federal yang dipimpin Pakatan akan mengkaji ulang tuduhan pada pemimpin politik sebelumnya, karena beberapa tuduhan ini mungkin memiliki unsur politik.
Baca: Polisi Kembali Tewas di Mako Brimob Pasca-Rusuh, IPW Kritik SOP Keamanan
"Kita harus melihat apakah ada kasus disana. Jika tidak ada, kita ingin mengetahui bagaimana kita melihat kasus ini berdasarkan hukum yang berlaku di negara ini," ucap Perdana Menteri Baru itu.
Dia juga mengatakan pemerintahan yang baru akan mengoreksi hukum yang opresif dan tidak adil.
Mahathir Mohamad telah dilantik menjadi perdana menteri Malaysia untuk kedua kalinya pada usia 92 tahun, pada Kamis (10/5/2018). Mahathir disumpah sebagai perdana menteri ketujuh oleh Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V di Istana Negara di Kuala Lumpur.