Pengiriman Kargo Iran ke Suriah Baru-baru Ini Menarik Perhatian Intelijen AS
AS menduga ada tersangka yang membawa sistem persenjataan masuk kedalam Suriah
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Amerika Serikat memantau rangkaian penerbangan kargo yang berangkat dari Iran menuju Suriah.
AS menduga ada tersangka yang membawa sistem persenjataan masuk kedalam Suriah yang berpotensi digunakan oleh rezim Bashar al-Assad atau pasukan tentara Iran.
Pejabat pemerintahan AS mengkonfirmasi laporan CNN bahwa penerbangan-penerbangan tersebut berpotensi membawa senjata yang pada akhirnya digunakan untuk mengancam kedaulatan Israel.
Sementara pengiriman senjata ke Suriah yang tidak biasa, penerbangan-penerbangan yang melibatkan Iran itu menarik perhatian Intelijen AS karena terjadi setelah 13 April dimana serangan udara AS yang menargetkan rezim Assad.
Retorika antara Iran dan Israel juga meningkat dalam akhir pekan ini atas keterlibatan Teheran di wilayah Suriah yang berpotensi untuk meluncurkan rudal atau pesawat ulang alik menargetkan Israel.
Sekretaris Dewan Nasional Tertinggi Iran, dan Mantan Menteri Pertahanan, Ali Shamkhani mengatakan bahwa Israel belum sadar secara penuh bahwa era "tabrak lari" telah berakhir, dan mereka harus membayar untuk "kebodohan" itu.
"Ketika rezim berpikir bahwa mereka berhak menargetkan pasukan kontra-terorisme yang merencanakan melanggar kedaulatan wilayah udara negara lain, itu pasti sudah memikirkan dampak dan reaksinya,"
"Mereka pasti akan dihukum atas agresornya, tapi secara alami, terkait waktu, tempat, dan kualitas respon terhadap tindakan keji ini tergantung pada pilihan dan kehendak Republik Islam," kata Ali pada Rabu (25/4/2018).
Menteri Pertahanan Rusia mengkalim mendapati dua pesawat tempur Israel tipe F-15 meluncurkan 8 peluru kendali dari wilayah udara Lebanon, menargetkan pangkalan T-4 di Pusat Suriah pada awal bulan ini yang berakibat terbunuhnya beberapa penasehat militer Iran.