Pakistan Kembali Larang Media Beritakan Seputar Perayaan Valentine
Larangan ini dikeluarkan pengadilan tinggi Islamabad tahun lalu setelah petisi warga yang mengatakan hari valentin adalah budaya impor dari Barat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Pemerintah Pakistan kembali melarang media elektronik, radio, dan televisi memberitakan promosi dan peristiwa-peristiwa seputar hari Valentine yang jatuh pada14 Februari.
Melalui Otoritas Pengaturan Media Elektronik Pakistan (PEMRA), pemerintah menegaskan larangan tersebut.
Baca: Korea Utara kirim adik Kim Jong-un hadiri pembukaan Olimpiade di Korea Selatan
Alasannya Pakistan telah melarang peristiwa-peristiwa yang mempromosikan hari Valentine.
Begitu juga liputan media terkait peristiwa serupa untuk tahun kedua berturut-turut.
Larangan ini dikeluarkan pengadilan tinggi Islamabad tahun lalu setelah petisi warga yang mengatakan hari valentin adalah budaya impor dari Barat.
Baca: Reaksi Anies Baswedan Sikapi Permintaan Pantai Gratis Susi Pudjiastuti
Mayoritas orang muda muslim lebih dari 60 persen dari populasi berada di bawah usia 30 tahun.
Mereka cenderung mulai memeluk tradisi hari Valentine yang dilambangkan dengan hati, bunga, dan cokelat.
Baca: Pesawat Terpaksa Putar Balik ke Alaska Akibat Ada Penumpang Telanjang
Tetapi negara berpenduduk 208 juta jiwa itu juga melihat gelombang baru aktivisme politik ultra agama yang memicu reaksi terhadap tradisi tersebut.
Mereka mengatakan perayaan valentin sebagai sesuatu tidak bermoral. (Reuters)