Senin, 6 Oktober 2025

CEO Harenohi Janji Bayarkan Uang Konsumen yang Merugi Ratusan Juta Yen

CEO Harenohi Yoichiro Shinozaki (55) saat hari kedewasaan 8 Januari 2018 ternyata bersembunyi di rumah temannya dan tidak berbuat apa pun.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Suasana konferensi pers CEO Harenohi, Yoichiro Shinozaki (insert), Jumat (26/1/2018) malam. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - CEO Harenohi Yoichiro Shinozaki (55) saat Hari Kedewasaan 8 Januari 2018 ternyata bersembunyi di rumah temannya dan tidak berbuat apa pun.

"Saya waktu 8 Januari berada di rumah teman saya, juga bingung mesti berbuat apa tidak tahu karena saya juga tak punya kekuatan apa pun sendiri," kata Shinozaki dalam jumpa pers Jumat (26/1/2018) malam sekitar satu setengah jam di Tokyo.

Harenohi menurut pengacaranya membuat kerugian kepada masyarakat sekitar 635 juta yen dan saat ini sedang mengusahakan pengembalian semua kerugian itu kepada konsumennya.

"Saya juga marah kalau anak saya mendapat perlakuan yang sama dikecewakan saat Hari Kedewasaan. Oleh karena itu saya mohon maaf sedalamnya atas kegagalan kami menyediakan kimono kepada ratusan orang saat itu," kata Shinozaki meminta maaf berkali-kali dan hampir meneteskan air matanya.

Baca: Saya Tungguin Istri, Kalau Capek Saya Tidur di Hotel Tempat Istri Tidur dengan Pria Lain

Setelah 18 hari menghilang dan baru kemarin muncul langsung melakukan jumpa pers, Shinozaki mengakui bingung dan pusing mesti melakukan apa sekaligus mencari pengacara yang pas baginya.

"Setelah saya temukan pengacara yang pas, barulah saya muncul saat ini, jadi mempersiapkan segalanya dulu untuk bisa muncul malam ini," kata dia.

Sedikitnya sebanyak 307 orang melaporkan ke Pusat Perlindungan Konsumen Jepang sebagai korban penipuan kasus Harenohi yang tak bisa menyediakan kimono untuk peringatan Hari Kedewasaan 8 Januari lalu.

Shinozaki sendiri berkali-kali mengatakan kalau kasus itu bukan lah penipuan.

"Saya dan staf berusaha kuat sampai hari terakhir supaya bisa memenuhi pesanan konsumen tanggal 7 Januari lalu ternyata juga tidak bisa, banyak hambatan terjadi," jelasnya.

Itulah sebabnya tanggal 8 Januari saat Hari Kedewasaan dimulai, konsumen yang jumlahnya ratusan orang tersebut sama sekali tak bisa telepon dan kontak Shinozaki dan stafnya serta tokonya pun tidak beroperasi.

Baca: Sebelum Tewas Minum Racun Serangga, Karsa Kirim Pesan Minta Kerabat Cari Mayatnya di Pantai Saba

Kantor Inspeksi Standar Perburuhan telah mengetahui Harenohi tidak mampu membayar upah kepada karyawan tahun lalu dan membuat total lima rekomendasi perbaikan disampaikan.

Karyawannya pun setiap bulan bingung apakah bisa dibayarkan gajinya atau tidak karena sempat muncul kasus tidak dibayarkan atau sangat terlambat dibayarkan beberapa kali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved