Wapres JK Dorong Peningkatan Kerjasama Inggris-ASEAN
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri resepsi peringatan Asean ke 50 di Lancaster House, Stable Yard St, Jame's, London, Rabu (11/10/2017).
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri resepsi peringatan Asean ke 50 di Lancaster House, Stable Yard St, Jame's, London, Rabu (11/10/2017).
Pada kesempatan tersebut Wapres mengapresiasi peningkatan kerjasama Inggis-Asean dan memaparkan tiga pemikirannya tentang bagaimana ASEAN dan Inggris memetakan hubungan di masa depan.
"Pertama, perdamaian dan stabilitas merupakan prasyarat bagi kemakmuran dan pembangunan ekonomi," tuturnya.
Selama 50 tahun terakhir, ASEAN telah mencapai perdamaian dan stabilitas yang relatif, yang memungkinkannya mengejar keberhasilan ekonominya.
"Ini telah menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat dengan pertumbuhan rata-rata di atas dunia, bahkan ASEAN telah menarik FDI sebesar US $ 121 miliar, "ucap Wapres.
Sejak Komunitas Ekonomi ASEAN diluncurkan pada tahun 2015, sambing Wapres, membawa integrasi ekonomi yang lebih dalam antar anggota.
"ASEAN telah mengubah dirinya menjadi ekonomi terbuka dan terpadu. Ini juga terus mengejar integrasi ekonomi yang lebih dalam dengan 6 mitra, dikenal sebagai Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)," terang Wapres.
Untuk di ketahui, ASEAN juga merupakan wilayah dengan populasi lebih dari 600 juta atau sekitar 10% dari populasi global. Pada tahun 2020, diperkirakan kelas menengah ASEAN akan tumbuh menjadi 400 juta populasi.
Yang kedua kata Wapres, , Inggris memiliki kerjasama perdagangan yang sudah berlangsung lama dengan kawasan ini.
Baca: Jusuf Kalla Sampaikan Salam dari Jokowi Dalam Jamuan Santap Siang Bersama Raja Philippe Di Belgia
"Bahkan sebelum kunjungan Perdana Menteri David Cameron ke beberapa negara ASEAN pada 2015, pedagang Inggris telah melakukan perdagangan dengan masyarakat di Asia Tenggara,"ungkapnya.
Sedangkan Indonesia menurut Wapres, telah berdagang dengan Inggris sejak awal abad ke-16, saat James Lancaster mengadakan pakta dengan para pedagang di Aceh, Jawa dan Sumatra.
"Dokumen sejarah juga mencatat misi dagang yang dipimpin oleh George Finlayson ke Siam atau Thailand pada pertengahan abad ke-19, kata Wapres.
Pada tahun 2015, ASEAN dan Inggris telah berkomitmen untuk melakukan kerjasama yang lebih dalam. Pengangkatan Duta Perdagangan Perdana Menteri ke negara-negara ASEAN merupakan keputusan yang disambut baik.
"Saya juga ingin memuji para utusan perdagangan atas usaha terus-menerus mereka untuk mempromosikan bisnis ASEAN ke Inggris, "ucap Wapres.
Yang ketiga papar Wapres, kita harus mulai mencari jalan ke depan untuk kerja sama ASEAN-Inggris.
Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menanamkan tenaga kepada pejabat pemerintah Inggris dan juga masyarakatnya bahwa ada banyak kesempatan dalam hubungan ASEAN dan Inggris dalam area kerja sama yang luas.
"ASEAN sekarang merupakan mitra dagang terbesar ke-3 di Inggris. Saya yakin hal ini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang karena ASEAN diprediksi akan menjadi pasar terbesar keempat di dunia pada tahun 2030, kata Wapres.
Selain itu Wapres mengatakan bahwa kita harus menstimulasi kontak bisnis dari kedua belah pihak untuk melihat modalitas dan potensi sebenarnya.
" Ini mungkin termasuk: mengirim lebih banyak misi dagang; membuka lebih banyak penerbangan langsung dari wilayah tersebut ke Inggris, meningkatkan kontak orang ke orang, dan mendorong lebih banyak kontak antara pemerintah dari kedua belah pihak untuk mendukung upaya tersebut," ujarnya
Wapres berharap Asean-Inggris dapat memanfaatkan hubungan baik ini untuk kemakmuran kedua bangsa.
"Saya harap kedua negara ASEAN dan Inggris dapat memanfaatkan hal ini, untuk memastikan bahwa kita memanfaatkan momentum tersebut dan membawa kemakmuran terus bagi kita semua," pungkasnya (Husain Abdullah-Jubir Wapres RI).