191 Teroris Tewas Dalam Tiga Minggu Konflik Senjata di Marawi
"AFP sudah berhasil mengurangi cukup banyak jumlah teroris yang ada. Sejauh ini sudah 191 orang yang dikonfirmasi tewas,"
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Sebanyak 191 teroris tewas dalam konflik senjata yang berlangsung selama tiga minggu terakhir di Marawi, Filipina.
Menurut Divisi Infanteri 4 Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), Minggu (11/6/2017), pihaknya masih harus memastikan jumlah korban dari pihak lawan, memasuki hari ke-20 pertempuran tersebut.
"AFP sudah berhasil mengurangi cukup banyak jumlah teroris yang ada. Sejauh ini sudah 191 orang yang dikonfirmasi tewas," kata Kepala Humas AFP Kolonel Edgard Arevalo.
Sedangkan, diketahui sebanyak 58 anggota militer pemerintah tewas.
Dikatakan bahwa militan-militan yang berhasil dilumpuhkan di tempat-tempat persembunyiannya diketahui memiliki berbagai senjata perang.
Termasuk di antaranya senapan berburu, mortir, peluru anti-tank, dan alat peledak yang diimprovisasi.
Kelompok Maute yang menduduki daerah Marawi memang dikatakan memiliki keinginan besar untuk memisahkan Marawi dari Filipina, demi mendirikan sebuah wilayah yang dapat diduduki ISIS.
Juru bicara kemiliteran basis Marawi, Letkol Jo-ar Herrera mengatakan bahwa ada indikasi kuat dua petinggi kelompok Maute, Omarkhayam dan Madie Maute, ikut tewas dalam konflik tersebut.
Sejumlah pejabat kemiliteran awalnya mengestimasi bahwa ada 100 militan bersenjata yang terlibat dalam konflik dengan Maute.
Namun, belakangan disebut sudah ada setidaknya 500 militan yang terlibat, dibantu militan dari Chechnya, Arab Saudi, dan Yaman. (Manila Times)