Kerusuhan Kembali Pecah di Venezuela, 11 Orang Tewas
Sekelompok polisi anti huru hara dengan mengendarai sepeda motor berhenti di jalan layang. Sesekali mereka melempari batu dan menembakkan gas air mata
TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Sekelompok polisi anti huru hara dengan mengendarai sepeda motor berhenti di jalan layang.
Sesekali mereka melempari batu dan menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang juga membalas lemparan mereka.
Situasi ini bukanlah gambaran Jakarta pada bulan Mei 1998, melainkan di Ibu Kota Venezuela, Caracas, selama beberapa pekan belakangan.
Banyak warga yang dimotori kelompok oposisi memutuskan turun ke jalan, lantaran pemerintah tak berbuat banyak untuk mengatasi krisis ekonomi yang terjadi.
Kekerasan yang dilakukan polisi terhadap pengunjuk rasa membuat massa semakin membenci pemerintahan yang dipimpin Presiden Nicolas Maduro.
Bentrokan yang terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa pun berimbas pada terjadinya penjarahan terhadap toko-toko milik warga.
Selain itu, tercatat 11 orang tewas akibat bentrokan dengan polisi. Sementara, 10 lainnya tewas dalam serangkaian aksi penjarahan di sejumlah toko.
Kerusuhan yang terjadi selama 4 pekan ini juga menyebabkan 1.400 orang ditangkap, 636 di antaranya hingga kini masih dalam tahanan.