Minggu, 5 Oktober 2025

Perawat Ditusuk Anggota Yakuza Jepang Gara-gara Gagal Mengoperasi Wajahnya

Sidang pengadilan terhadap bos nomor satu kelompok mafia Jepang di Kita Kyushu Fukuoka, Kudokai, Satoru Nomura (70), Jumat (17/2/2017) besok.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Satoru Nomura (70) bos geng Yakuza terbesar di Kita Kyushu, Kudokai. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sidang pengadilan terhadap bos nomor satu kelompok mafia Jepang (yakuza) terbesar di Kita Kyushu Fukuoka, Kudokai, Satoru Nomura (70), Jumat (17/2/2017) besok dibuka kembali.

Ternyata penusukan terhadap perawat karena gagalnya operasi plastik wajah Nomura.

"Seorang anak buah Nomura, Yoshinobu Nakada (41) melakukan penembakan pembunuhan dan dua penusukan. Semua dipercaya sepengetahuan Nomura," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (16/2/2017) ini.

Oleh karena itu selain sidang Nomura, hakim yang mendapat informasi dari Pengadilan Nakada juga telah mengetahui bahwa otak semua tindak pidana adalah Nomura.

Secara hukum melihat UU Anti Yakuza walaupun Nomura tidak tahu sekali pun, karena Nakada resmi di bawah Nomura, maka Nomura dimungkinkan dapat dihukum juga sebagai bos Kudokai yang membawahi Nakada.

Baca: Mahfud MD: SBY Kena Getahnya karena Dulu Kurang Responsif atas Kasus Antasari

Kasus pertama Nakada adalah pembunuhan pensiunan polisi berusia 61 tahun yang ditembak bulan April 2012 di tepi jalan raya di Kokura Miami Kitakyushu.

Kemudian Januari 2013 Nakada menusuk perawat rumah sakit yang sedang jalan di Kota Hakata Fukuoka.

Terakhir Mei 2014 menusuk dokter gigi di Kokura Kita, Kita Kyushu sehingga mengalami luka parah. Tapi keduanya masih hidup hingga kini.

Dari pengakuan perawat yang masih hidup itu, ternyata penusukan dilakukan karena Nomura kesal operasi plastik wahajnya gagal di mana perawat itu juga ikut hadir sebagai perawat saat operasi plastik dilakukan.

Kekesalan itulah yang diluapkan dengan menusuknya di tepi jalan raya di Kota Hakata ketika sedang berjalan-jalan di trotoar jalan raya di sana.

Sedangkan dokter gigi itu dalam kaitan ayahnya yang ketua koperasi perikanan membangkang, tidak mau mengikuti perintah dan keinginan pimpinan Kudokai. Anaknya yang dokter gigi ditusuk sebagai peringatan (ancaman) kepada ayahnya tersebut.

Sementara anggota Kudokai yang melakukan tindak pidana, menjalankan perintah atasannya, Kazuhito Wada (38) bulan Desember 2016 dituntut pidana penjara 20 tahun akibat pembunuhan yang dilakukannya tersebut.

Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved