Fokus Lawan ISIS, Pentagon Minta Turki dan Pejuang Kurdi Tidak Saling Serang
Amerika Serikat (AS) meminta Turki dan pejuang Kurdi di Suriah untuk mengakhiri pertempuran.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) meminta Turki dan pejuang Kurdi di Suriah untuk mengakhiri pertempuran.
Menurut Pentagon keduanya adalah sekutu AS dalam kampanye militer melawan militan ISIS di Suriah.
Demikian ditegaskan Menteri Pertahanan AS Ash Carter, Senin (29/8/2016) menanggapi bentrokan antara tentara Turki dan pejuang Kurdi Suriah.
Carter mengatakan kedua belah pihak lebih baik fokus melawan kelompok militan ISIS.
Ia meminta Turki untuk berhenti menyerang pejuang Kurdi.
Begitu juga pejuang Kurdi untuk menarik diri dari kawasan yang dikuasai pasukan Turki.
Menteri Pertahanan AS itu juga meminta pasukan Turki dan Kurdi di Suriah Utara tetap fokus berperang melawan ISIS.
Bukan sebaliknya saling serang satu sama lain.
"Kita telah meminta Turki untuk tetap fokus perang melawan ISIS," kata Carter.
Carter menyebut pihaknya sudah menghubungi kedua belah pihak mengingatkan keduanya agar tidak saling serang.
"Kita harus fokus pertarungan melawan ISIS," ucapnya.
Pekan lalu pasukan darat Turki melintasi perbatasan Suriah dan menangkap seorang tokoh penting kelompok militan ISIS.
Di Suriah, AS terus memberikan bantuan kepada pasukan Kurdi, mengingat pasukan itu tidak tergantikan dalam pertempuran melawan militan ISIS.
Namun Turki menargetkan pasukan Kurdi Suriah karena diduga terkait dengan militan Kurdi di dalam Turki dan bertanggung jawab atas serangan teror di negara tersebut. (Aljazeera/NHK/AP)