Saling Lempar Bom Molotov, Tiga Anggota Yakuza Ditangkap Polisi Jepang
Akibat saling lempar bom molotov, tiga anggota mafia Jepang (yakuza) dari kelompok Kobe Yamaguchigumi (KY) ditangkap polisi.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Akibat saling lempar bom molotov, tiga anggota mafia Jepang (yakuza) dari kelompok Kobe Yamaguchigumi (KY) ditangkap polisi dan markasnya, Selasa (7/6/2016) kemarin digerebek sekitar 20 polisi.
"Awalnya Februari 2016 markas KY di Yashio Perfektur Saitama dilempari bom molotov. Kesal dengan perlakuan tersebut, sekitar seminggu kemudian di bulan Maret 2016 gantian markas Yamaguchigumi di Gyoda Perfektur Saitama dilempari bom molotov pula," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (8/6/2016).
Polisi mendapatan bukti lengkap kasus pelemparan bom molotov Maret lalu dan baru kemarin tiga orang anggota KY ditangkap dan markasnya digerebek polisi.
Salah satu yang ditangkap pimpinannya yaitu Makoto Takano (36), seorang pengangguran.
Pintu dan tembok markas agak rusak setelah pelemparan bom molotov tersebut, tidak ada korban jiwa.
"Ini akibat perang antar geng tersebut dan diperkirakan akan terus berlangsung entah sampai kapan," tambahnya.
Sementara itu sumber Tribunnews.com baik dari KY maupun dari Yamaguchigumi beberapa orang ingin agar perang antar geng ini segera selesai.
"Kita maunya cepat selesai. Tapi kalau ada pertumpahan darah dan seorang pemimpin telah meninggal dibunuh, ini sangat repot karena pasti akan balas dendam untuk membunuh pimpinan lawan. Menjadikan suasana jadi sangat panas saat ini," kata sumber tersebut.
Karakter yakuza adalah darah untuk darah, sehingga kematian seseorang pasti dan harus dilakukan dengan kematian di pihak lawan pula, apa pun akibat atau dampak bagi sang pembunuh.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.