Tragedi Paris
Drumer 'Eagle of Death Metal' Kaget Dengar Suara Tembakan
Eagles of Death Metal adalah sebuah band rock yang notabene musiknya sangat berisik
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Mendengar suara tembakan dari pelaku serangan teror di gedung Le Bataclan, Paris, drummer band Eagles of Death Metal, Julian Dorio, bercerita dirinya saat itu terkejut.
Pasalnya, Eagles of Death Metal adalah sebuah band rock yang notabene musiknya sangat berisik, apalagi jika didukung sistem pengeras suara.
Saat pelaku serangan memasuki gedung dan mulai menembak, band tersebut tengah bermain di gelaran konsernya yang dihadiri ratusan penonton yang riuh ramai.
"Yang sangat mengejutkan saya adalah kami ini merupakan sebuah band rock (yang musiknya keras). Kuatnya suara musik di panggung melalui pengeras suara seharusnya sulit ditandingi," ucap Julian, ketika diwawancarai oleh Vice.
"Suara tembakan itu sangat kuat menurut saya, sehingga saat itu saya segera tahu bahwa ada yang salah. Saya sampai menjatuhkan diri dari bangku saya,"
Julian menceritakan kembali apa yang terjadi dan disaksikannya ketika insiden serangan penembakan dan bom bunuh diri di Le Bataclan terjadi, ditemani empat personil band lainnya dan seorang kru band.
Ia menuturkan lagi, dirinya sempat melihat dari balik drumsetnya bahwa ada dua orang bersenjata yang muncul dan kemudian menembaki para penonton konser yang ada di hadapannya.
Pria itu mengaku bahwa dirinya berhasil kabur setelah bersembunyi di balik drumset dan ikut keluar dari venue acara melalui pintu samping yang berada dekat panggung.
Sesudah itu, Julian berkata, ia hanya mengekor Eden Galindo (gitaris) dan Jesse Hughes (vokalis) yang turut melarikan diri dari pintu tersebut, sebelum akhirnya berhasil keluar gedung.
Insiden serangan di Le Bataclan menelan paling banyak korban jika dibandingkan dengan lima lokasi serangan lainnya, yaitu 89 orang.
Termasuk diantaranya adalah manajer merchandise Eagles of Death Metal, Nick Alexander. (VICE/The Guardian)