Ibadah Haji 2015
Petugas Haji Kerja 24 Jam Cari Korban Insiden Mina Asal Indonesia
Menteri Agama memastikan para petugas PPIH Kemenag di Arab Saudi bekerja maksimal dan mengintensifkan pencarian dan dentifikasi jemaah haji Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, MINA - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, memastikan para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kemenag di Arab Saudi bekerja maksimal dan mengintensifkan pencarian dan identifikasi jemaah haji Indonesia korban insiden Mina. Bahkan, mereka bekerja hingga 24 jam.
"Petugas bekerja 24 jam untuk menjalin komunikasi ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Mina dan Mekkah untuk mengidentifikasi korban tragedi tadi pagi," kata Lukman di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015) malam, sebagaimana keterangan diterima Tribunnews, Jumat (25/9/2015).
Menurut Lukman, sebagaimana data dan informasi yang didapat PPIH, hingga Kamis malam ada tiga jemaah haji Indonesia yang dipastikan menjadi korban meninggal akibat insiden saat hendak lempar jumrah di Jalan Arab 204, Mina pada Kamis pagi waktu setempat.
Saat itu, ada puluhan ribu jemaah dari berbagai negara berdesak-desakan di jalan yang menjadi akses ke lokasi pelemparan jumrah (jamarat) itu. Sejauh ini, lebih 700 jemaah dari berbagai negara meninggal akibat insiden tersebut, termasuk tiga jemaah Indonesia.
Ketiga korban meninggal, yakni Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 asal Pontianak Kalimantan Barat, Hamid Atwi Tarji Rofia dari kloter SUB 48 Probolinggo dan seorang korban lainnya masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Mina Al-Jisr lantaran tidak ditemukan identitas diri dan gelang penanda di jenazah.
Lukman dan pejabat Kedubes RI di Arab Saudi telah melakukan kunjungan ke RS Al Jisr yang menjadi salah satu rujukan korban insiden Mina.
Dari kunjungan itu, Lukman mendapati kondisi rumah sakit masih 'crowded' dengan status penanganan darurat. Oleh karena itu, proses pencocokan data-data korban oleh petugas PPIH membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Meski begitu, Lukman memastikan pihaknya telah menempatkan sejumlah petugas untuk mendata korban, khususnya korban yang berasal dari jemaah Indonesia. (Abdul Qodir)