Otoritas Negara Bagian Nevada Selidiki Pembunuhan BB King
Kantor koroner Clark Country, Nevada, mengatakan dalam tulisan di Twitter bahwa mereka telah mengambil alih jenazah King.
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Pembunuhan atas musisi B.B. King yang meninggal di usia 89 tahun akan diselidiki pihak berwenang negara bagian Nevada, Amerika Serikat, Senin (25/5/2015).
Keputusan tersebut diambil setelah dua dari putrinya mengeluarkan tuduhan bahwa legenda blues tersebut dibunuh.
Kantor koroner Clark Country, Nevada, mengatakan dalam tulisan di Twitter bahwa mereka telah mengambil alih jenazah King, dan bahwa hasil otopsi akan keluar minimal enam sampai delapan minggu.
Dua dari anak-anak King, Karen Williams dan Patty King, menduga ayah mereka diracun, kemungkinan oleh dua rekan lamanya termasuk salah satunya yang memegang kuasa hukum atas urusan-urusannya, menurut laporan Associated Press.
“Saya yakin ayah saya diracun dan ia diberi substansi asing. Saya yakin ayah saya dibunuh,” ujar masing-masing perempuan tersebut dalam pernyataan tertulis.
Seorang pengacara King menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan kurang ajar.
Kedua perempuan tersebut juga mengklaim dalam video yang diunggah di internet bahwa dua rekannya tersebut melarang para anggota keluarga King mengunjunginya dalam hari-hari terakhirnya.
King mengatakan awal bulan ini bahwa ia ada dalam perawatan kesehatan di rumah setelah diopname April lalu akibat dehidrasi terkait diabetes.
Pemakamannya dijadwalkan berlangsung Jumat (29/5) di Mississippi. Belum jelas apakah investigasi tersebut akan menunda upacara tersebut. (VOA Indonesia)