Selasa, 30 September 2025

Ibadah Haji 2012

Ada Insiden Tas Koper Berhamburan dari Bus Penjemputan

Secara umum kondisi bus-bus penjemputan berumur tua, radiatornya banyak yang terbakar.

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Ada Insiden Tas Koper Berhamburan dari Bus Penjemputan
tribunnews.com/hendra gunawan
Ilustrasi jemaah haji

TRIBUNNEWS.COM,MEKKAH--Tim Pengawas Haji 2012 DPR telah melakukan rapat koordinasi unt mengevaluasi penyelenggaraan haji 2012 di Mekkah kemarin malam (20/10/12). Rapat dipimpin oleh Djazuli Juwaini (PKS) dan Ibu Chairunnisa PG (Timwas 1), diikuti oleh 20 anggt timwas lainnya.

Mahrus Munir dari Partai Demokrat, mengemukakan temuan bahwa kondisi pelayanan penjemputan jamaah dari Jeddah ke Mekkah memburuk dibanding tahun lalu. Secara umum kondisi bus-bus penjemputan berumur tua, radiatornya banyak yang terbakar.

Anggota Timwas Haji dari PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari dalam rilisnya kepada Tribun, (21/10/2012) mengungkapkan, hal diatas setidaknya dialami oleh jamaah kloter 47 dari Surabaya yang mogok di kilometer 200. Sedangkan Jamaah kloter 27 asal Solo harus mengalami bus mogok 2 kali pada kilometer 55 dan menjelang masuk Mekkah harus berganti bus karena bus tidak bisa diperbaiki.

"Ada juga insiden tas koper yang berhamburan dari bus penjemputan sehingga mengganggu kelancaran perjalanan jamaah menuju Mekkah. Yang paling memprihatinkan adalah nasib jamaah yang diangkut oleh bus Naqoba yang mengalami kebakaran total akibat radiator yang terbakar. Harta benda jamaah ludes tidak bersisa walau tidak menimbulkan korban nyawa," Eva menjelaskan.

Atas usulan Ganjar Pranowo PDIP, timwas akan membentuk taskforce/pokja untuk memastikan pihak manajemen konsorsium penyewaan bus Naqoba memenuhi janjinya untuk mengganti semuaa kerugian yang dialami oleh jamaah korban yaitu min 1000 real/korban (Rp 2,5 juta).

Timwas juga harus memastikan bahwa penggantian tersebut dilaksanakan secepatnya dan adil sehingga tidak mengganggu tujuan jamaah untik beribadah haji.

Temuan yang lain adalah berkaitan dengan fasilitas penjemputan bus dari pemondokan ke Masjidil Haram yang membatasi akses jamaah Indonesia. Meski bus disewa dan dipasangi stiker Indonesia, lanjut Eva, faktanya jamaah negara lain terutama Afrika yang berbadan lebih besar sering menyerobot.

Akses jamaah Indonesia terhadap transportasi semakin terbatas karena jumlah ketersediaan bus yang disewa kemenag tidak mencukupi kebutuhan. Terhadap kondisi pelayanan transportasi yang memburuk ini, Timwas Haji DPR memandang perlu untuk mengevaluasi kontrak menag dengan perusahaan bus.

"Merupakan kebutuhan untuk mencantumkan spesifikasi kendaraan dalam kontrak. Termasuk sekaligus usulan untuk memperkerjakan sopir-supir TKI demi perbaikan akses jamaah terhadap fasilitas bus yang tersedia," papar Eva.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved