AS-Afrika Bahas Masalah Keamanan Pangan

TRIBUNNEWS.COM  WASHINGTON DC -  Presiden Obama akan berbicara dengan para pemimpin Afrika di pertemuan puncak mengenai keamanan panganJumat (18/5/2012), dan akan membahasnya dalam pertemuan Kelompok-8 dalam waktu dekat.

Prakarsa baru hari Jumat itu menurut VOA  diperkirakan akan berupaya untuk memberikan bantuan bagi 50 juta orang yang kekurangan pangan dengan meningkatkan investasi pertanian. Di sub-Sahara Afrika, hampir 80 persen pangan masih dihasilkan petani kecil-kecilan.

Masalah tersebut juga termasuk dalam agenda pertemuan puncak negara-negara industri Kelompok Delapan yang akan diadakan di dekat Washington. Presiden Obama telah mengundang Presiden Benin Boni Yayi, Perdana Menteri Ethiopia Meles Zenawi. Presiden Ghana John Atta Mills dan Presiden Tanzania Jakaya Kikwere ke pertemuan G-8 di tempat peristirahatan presiden di Camp David. Para pemimpin tersebut akan menghadiri jamuan makan siang sambil mengadakan pembicaraan dalam pertemuan Kelompok Delapan, Sabtu (19/5).

Johnnie Carson, Asisten Menteri Luar Negeri Amerika urusan Masalah Afrika mengatakan Presiden Obama, dengan bekerjasama dengan PBB dan Kelompok G-8, bertekad untuk menghadapi tantangan dan mencermati kesempatan pertanian Afrika.

Sebuah laporan baru PBB mengatakan bahwa Afrika sub-Sahara tetap sebagai kawasan yang paling tidak aman-pangan di dunia, walaupun pertumbuhan ekonominya dipercepat, tanah pertaniannya luas dan iklimnya sesuai.

Hasil penelitian yang dikeluarkan pekan lalu mengatakan bahwa walaupun ekonomi banyak negara sub-Sahara bertumbuh dengan cepat, laju pertumbuhan itu belum menimbulkan dampak pengurangan kelaparan yang berarti.