Sabtu, 4 Oktober 2025

Cover Story Tribun Jakarta Digital

Italia vs Spanyol Final Berimbang

Ada penantian besar yang membuat banyak pecinta bola Eropa penasaran ketika favorit juara Spanyol bentrok melawan Italia

zoom-inlihat foto Italia vs Spanyol Final Berimbang
net
Para pemain Italia setelah mendapatkan final kesembilan di turnamen besar.

TRIBUNNEWS.COM - Ada penantian besar yang membuat banyak pecinta bola Eropa penasaran ketika favorit juara Spanyol bentrok melawan tim tak terduga Italia di puncak perhelatan Euro 2012, Senin (2/7/2012) dini hari. Itu adalah tembok sejarah yang akan diterobos kedua finalis bila memenangi gelar di Polandia-Ukraina.

Ya, sejarah di mana belum ada negara yang bisa meraih gelar mayor tiga kali beruntun - Piala Eropa, Piala Dunia dan Piala Eropa lagi -  selama rentang waktu 90 menit pertandingan sejak 1920. Spanyol tinggal selangkah mendobrak batasan dinding sejarah itu, dengan syarat tidak ringan : Italia.

Italia yang meremajakan diri tanpa kehilangan kematangannya sebagai tim yang lihai mempersulit lawan-lawan tangguh di Eropa, masih yang terbaik dari sisi jam terbang di Eropa.

"Ada Italian Effect yang menjadikan semuanya begitu nyata," keluh Marcos Senna, bagian dari Spanyol yang menjuarai Euro 2008 belum lama ini.

Italia memang tim yang senantiasa matang. Andrea Pirlo dkk bak meneruskan generasi emas yang senantiasa nyaris tenggelam akibat berbagai skandal dan kecemasan akibat minimnya regenerasi. Menengok perjalanan selama Euro 2012 yang diawali keraguan sampai kemudian menembus final, Italia memang pantas menjadi salah satu warriors of Europe.

Tengok, bagaimana pertemuan Azzurri melawan Spanyol yang masih berpihak ke Tim Biru. Italia menang 10 kali, kalah 8 kali dan 12 kali seri melawan Spanyol. Total dari pertemuan melawan Spanyol, 39 gol dibuat Italia dan kebobolan 30 gol.
Tetapi Spanyol tetaplah skuadra istimewa di millennium ini sejak mengadopsi skema tiki-taka yang menggetarkan itu.  Kecemasan mengenai rematch melawan Italia adalah resiko yang harus dilalui bila ingin menjadi juara.

Yang menjadi ketakutan Spanyol adalah saat Mario Balotelli membuat dua gol ke gawang Jerman. Bek Spanyol, Sergio Ramos pun mengakui,"Saya akan disebut berdusta kalau tidak mencemaskan Italia. Namun Spanyol tidak akan terobsesi," katanya.

"Italia bisa berada di final bersama Spanyol sekarang berkat permainan mereka. Mereka benar-benar mengendalikan Spanyol waktu itu, dengan dua striker yang selalu siap menyerang balik. Kami harus menenangkan diri dan berpegang filosofi permainan sendiri," tambahnya.

Filosofi permainan melalui para dirijen di lapangan akan menjadi penentu final. Pirlo di sisi Italia dan Xavi dari dapur pacu Italia merupakan pilar penting bagi orkestra pertarungan terbesar di Eropa ini. Sesungguhnya sektor inilah yang menjadi basis Battle of Europe, superioritas permainan Pirlo yang masih di atas Xavi namun ketika bersama Andres Iniesta, maka Xavi membentuk duet paling berbahaya di Euro 2012.

Begitu pentingnya sektor tengah sebagai sumber kekuatan permainan ini, pelatih Spanyol Vicente del Bosque pun rela mengorbankan penyerang sekelas Fernando Torres. Del Bosque mengabaikan kritik bahwa skema 4-6-0 beraroma `pengecut' karena beda tipis dengan permainan negatif, karena faktanya Spanyol tetap tak terkalahkan hingga sejauh ini.

"Di final semuanya berimbang. Spanyol sudah melalui keberuntungan lewat adu penalty melawan Portugal. Sekarang para pemain lebih matang untuk melawan Italia yang lebih superior di babak pertama fase grup lalu," katanya.
Pelatih Italia, Cesare Prandelli masih menghadapi kendala yaitu waktu yang pendek sebelum menantang Spanyol. Tetapi Prandelli mengakui ada banyak titik lemah Spanyol yang bisa dimanipulasi Pirlo  bersama Balotelli.

"Saya ingin mempersiapkan Italia sebaik mungkin. Kami melihat kelemahan Spanyol di areal tertentu yang tentunya tidak mudah ditembus karena mereka juara dunia dan Eropa. Kualitas mereka tidak hanya di tataran teknis tetapi juga spirit dan karakter permainan," jelasnya.

Untuk baca selengkapnya, silakan klik di Tribun Jakarta Digital

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved