Euro 2012
Warga Polandia pun Antusias Belajar Bahasa Indonesia
Sebagai bangsa Indonesia Anda tentu bangga jika ada orang asing yang mau mengenal budaya, apalagi sampai mau belajar bahasa

Liputan Khusus Euro 2012 di Tribun Jakarta
Baca Juga Berita Piala Eropa 2012 lainnya
Pernak-pernik dan Laporan Langsung dari Euro 2012
Laporan Wartawan Tribun, Husein Sanusi dari Polandia
TRIBUNNEWS.COM – Sebagai bangsa Indonesia Anda tentu bangga jika ada orang asing yang mau mengenal budaya, apalagi sampai mau belajar bahasa Indonesia. Ini bisa ditemukan di Polandia, meski jumlahnya tidak banyak namun ada beberapa warga Polandia yang mau belajar bahasa Indonesia.
Kamis (14/6/2012) kemarin saya menyempatkan diri jalan-jalan ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Polandia di Jalan Estonska, Warsawa, Polandia. Kebetulan di salah satu ruangan kantor KBRI ada sekumpulan pelajar yang sedang asyik belajar bahasa Indonesia.
Saya pun akhirnya ikut nimbrung bersama mereka, mendengarkan sang instruktur bahasa Kun Musta'in mengajari 14 siswanya mengucapkan beberapa kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia.
Dengan bahasa pengantar bahasa Inggris, Mustain membimbing anak asuhnya cara berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Setelah kursus selesai, saya lalu mewawancarai salah seorang peserta kursus bernama Magetha. Usianya baru 22 tahun, mahasiswi jurusan Linguistik Universitas Warsawa dengan konsentrasi ilmu perkembangan bahasa atau filologi.
Magetha mengaku sengaja mempelajari bahasa Indonesia karena dia berencana akan melanjutkan kuliah di Indonesia. "Saya belum menentukan Universitas mana yang akan saya tempati nanti, tapi sekarang saya harus bersiap mempelajari bahasa Indonesia," katanya.
Magetha mengaku sudah tiga bulan belajar bahasa Indonesia di KBRI Polandia. Menurut pengalamannya, bahasa Indonesia sangat mudah karena tidak banyak aturan waktu atau tenses yang harus dipelajari.
"Yang saya ketahui bahasa Indonesia cuma punya empat tenses. Ini sangat simpel dan hampir mirip dengan bahasa Polandia yang punya tiga tenses saja. Soal pengucapan kata-kata memang agak sulit, tapi tak sesulit pengucapan bahasa Jerman yang sangat berat diucapkan," katanya sambil tersebut.
Mustain menjelaskan bahwa setiap pekannya ada dua kelas yang harus diajari kursus bahasa Indonesia. Kelas pertama berjumlah 14 orang dan kelas kedua berjumlah 16 orang.
Wah, saya ikutan bangga jadinya, ternyata bahasa Indonesia juga diminati orang Polandia. Jika orang asing saja mau belajar bahasa kita, mudah-mudahan warga negara Indonesia tidak melupakan bahasanya dengan bergaya kebarat-baratan.(*)