Euro 2012
Mimpi-mimpi Alan Dzagoev
Aura bintang Alan Dzagoev bersinar kian terang saat dia berhasil mencetak gol ketiga buat Rusia pada pertandingan melawan Polandia
Liputan Khusus Euro 2012 di Tribun Jakarta
Baca Juga Berita Piala Eropa 2012 lainnya
Pernak-pernik dan Laporan Langsung dari Euro 2012
TRIBUNNEWS.COM – Aura bintang Alan Dzagoev bersinar kian terang saat dia berhasil mencetak gol ketiga buat Rusia pada pertandingan melawan Polandia yang berakhir seri, 1-1. Meski tak mampu membawa timnya menang, Alan menjadi pemain yang paling disorot di Euro 2012.
Tiga gol dalam dua pertandingan di putaran final adalah prestasi cemerlang pemain muda berusia 21 tahun itu. Bahkan, jika dihitung secara keseluruhan, gol yang dicetaknya buat skuad
Beruang Merah mencapai tujuh gol sejak babak kualifikasi. Namun siapa sangka, jika pemain yang merumput di klub CSKA Moskva tersebut pernah cedera ujung kaki dua bulan lalu. Dia sempat diperkirakan tak akan dapat tampil di Euro 2012 membela Rusia.
Namun dengan semangat tinggi demi membela bangsa di kancah Eropa, mukjizat menghampirinya. Alan pulih lebih cepat dari yang diperkirakan dan berhasil masuk skuad Dick Advocaat yang dibawa ke Polandia-Ukraina.
Meski menjadi bagian tim, hal itu tak serta memastikan posisinya di line up. Selain dikhawatirkan mengenai kondisinya pascacedera saat melawan Ceko, pemain lain Marat Izmailov telah bersiap mengisi posisinya.
"Biasanya sangat sulit bagi saya untuk kembali bermain bagus setelah mengalami cedera. Saya dapat pulih karena melakukan latihan yang intensif. Memang ada keraguan terhadap saya apakah akan main atau tidak. Bahkan keputusannya dibuat sesaat sebelum pertandingan," katanya kepada UEFA.com.
Sebagai seorang pemain, Dzagoev adalah bencana bagi lawan. Pada pertandingan melawan Ceko, Alan mampu memainkan posisinya dengan sangat baik. Bahkan ia seharusnya mampu mencetak hattrick, mengingat banyaknya peluang yang diciptakannya.
Bersama sang kapten, Andrey Arshavin dan Aleksandr Kerzhakov, Alan mengaku semakin menikmati kebersamaannya bersama tim yang diasuh pelatih asal Belanda, Dick Advocaat.
"Permainan kami berdasakan pada bagaimana melakukan tekanan kepada lawan dan terus agresif. Pelatih (Dick Advocaat) meminta kami untuk selalu menekan di mana saja di lapangan. Setelah kehilangan bola, kamu harus bekerjasama untuk merebutnya lagi. Kami sangat mengerti dia," paparnya.
Di mata kalangan analis bola di Rusia, prestasi cemerlang Dzagoev sebenarnya tidak terlampau mengejutkan. Sejak kecil, dia diketahui memiliki bakat luar biasa. Sebagai seorang anak muda, Alan mampu menunjukkan perkembangan yang pesat.
Lahir di Beslan, Alan remaja pindah ke Vladikavkaz untuk melanjutkan belajar sepakbola. Dia beruntung karena kemudian diundang bergabung di Akademi Sepakbola Konoplev di Tolyatti, sebuah akademi sepakbola yang dibangun pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich.
Pada usia 17 tahun, Alan memainkan debutnya di tim utama CSKA Moskow. Setahun kemudian, ia masuk dalam skuad timnas Rusia, dengan bermain di laga melawan Jerman, 11 Oktober 2008. Ia menjadi pemain termuda yang membela timnas Rusia. Saat itu, usia Alan baru mencapai 18 tahun 116 hari.
"Tentu saja saya bermimpi untuk bisa bermain di Liga Champions dan di Euro. Tapi sebenarnya saya tidak pernah menyangka itu akan terjadi secepat ini. Saat saya bergabung dengan CSKA, saya juga tak mengira akan bergabung di tim utama dan mencetak gol dalam kurun tiga empat bulan. Semuanya terjadi sangat cepat. Awalnya saya kira saya sedang bermimpi. Tapi saya harus membiasakannya sekarang," jelasnya.
Sebagai pesepakbola profesional, Dzagoev menyatakan akan terbuka untuk pindah ke luar negeri. Namun dengan catatan bahwa semuanya disepakati kedua pihak, dia dan klub. Tapi saat ini yang menjadi perhatian utamanya adalah Euro 2012.
"Saya susah tidur di sini. Mungkin karena saya pikir ada banyak pertandingan dan kesenangan di alam bawah sadar saya. Menurutnya, tidaklah mudah untuk tidur saat sedang hidup dalam mimpi.
Mimpi Dzagoev masih panjang untuk merajut prestasi di ajang Euro 2012. Laga ketiga melawan Yunani telah menunggunya. Saat ini untuk sementara Alan tampil menjadi topskor alias pencetak gol terbanyak dengan tiga gol bersama-sama penyerang Jerman, Mario Gomez. Dengan kemampuan yang dimiliki, bukan tidak mungkin Alan akan terus menambah pundi-pundi gol di pertandingan selanjutnya.(Tribunnews/wid)