Selasa, 7 Oktober 2025

Euro 2012

Tradisi Tepuk Tangan Saat Pesawat Mendarat di Polandia

Tepat pukul 14.20 waktu Polandia pesawat KLM Royal Dutch Airlines bernomor KL 1363

Penulis: Husein Sanusi
zoom-inlihat foto Tradisi Tepuk Tangan Saat Pesawat Mendarat di Polandia
Net
Kota Warsawa, ibukota negara Polandia

TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Tepat pukul 14.20 waktu Polandia pesawat KLM Royal Dutch Airlines bernomor KL 1363 yang saya tumpangi akhirnya mendarat di Bandara Frédéric Chopin, Warsawa. Total perjalanan panjang dari Jakarta - Warsawa memakan waktu 19 jam termasuk transit di Kuala Lumpur dan Amsterdam.

Perjalanan terasa amat panjang dan lama, saya langsung dikagetkan dengan suasana di dalam kabin pesawat ketika pesawat landing dengan sempurna. Semua penumpang bertepuk tangan sambil berteriak horeee. Ternyata, orang Polandia punya kebiasaan mengapresiasi pilot dengan bertepuk tangan sebagai tanda penghargaan dan terima kasih kepada pilot yang telah melakukan tugasnya dengan baik.  

Tanpa terlalu lama menunggu setelah mengambil barang di bagasi saya langsung keluar areal bandara dan mencari taksi. Tujuan pertama kali dituju adalah kantor Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) dengan tujuan melaporkan diri.

Sebelumnya perlu dijelaskan, tak terlalu sulit sebenarnya untuk orang asing masuk ke Warsawa bagi pemegang visa Schengenz (visa yang berlaku di seluruh negara Uni Eropa). Apalagi jika masuk wilayah Schengenz dari Belanda.

Tidak ada lagi pemeriksaan ulang dilakukan pihak imigrasi Polandia di bandara sebab setiap orang yang masuk ke Warsawa melalui pintu gerbang Belanda, Inggris, Perancis atau Jerman sudah dinyatakan aman ketika berhasil melewati pemeriksaan ketat di beberapa negara yang biasa jadi bandara transit internasional.

Kembali ke taksi, sebagaimana lazimnya negara Eropa lainnya. Sistem transportasi di Warsawa sangat mudah,tertib dan nyaman. Ada tiga opsi angkutan umum bisa dipilih di bandara, yakni Taksi, Tramp dan bus kota (busway).

Saya memutuskan menggunakan taksi dengan tujuan Street Estonska 3/5 (alamat kantor KBRI Polandia). Tanpa basa-basi, sopir taksi langsung mengangkat barang-barang ke dalam bagasi mobil sedannya. Jangan khawatir, Anda tidak akan ditipu oleh sopir-sopir taksi di Warsawa, mereka takkan membuat Anda kesasar apalagi di putar-putar. Di Bandara juga juga tak terlihat ada calo angkutan.

Pesona kota Warsawa langsung tampak begitu mobil yang saya tumpangi menyusuri jalanan kota yang mayoritas lebar namun volume kendaraan tak begitu banyak. Trotoar tertata dengan rapi, sangat jelas hak para pengguna jalan khususnya bagi pengendara roda empat, sepeda dan pejalan kaki.

Mata semakin dimanjakan dengan pemandangan indah di sepanjang pinggiran jalan dengan hiasan taman-taman kota. Bertaburan bunga warna-warni di taman-taman tersebut dengan dikelilingi pepohonan yang ukurannya tak terlalu besar juga tak terlalu kecil.

Tata kota Warsawa tampaknya sengaja di desaign nyaman buat warganya yang ingin bersantai sambil duduk-duduk di antara tetaman hijau nan asri. Namun jika ada yang mencolok dari Warsawa saat ini adalah baliho-baliho tentang Euro 2012.

Di sepanjang perjalanan tampak semarak perna-pernik lambang Euro 2012 dengan gambar bunga yang didominasi warna ungu, kuning dan biru. Mall, kafe, papan iklan lampu semuanya nyaris dipenuhi gambar-gambar logo Euro.

15 menit di dalam taksi, mobil yang saya tumpangi sampai juga di kantor KBRI. Kantor ini ternyata bersebelahan dengan National Stadium (tempat opening ceremony Euro 2012), hanya sekitar satu kilometer saja. Bentuk stadionpun bisa dilihat dari kantor KBRI.

Di KBRI saya diterima oleh tiga orang staff KBRI Polandia, rasa lelah setelah perjalanan panjang pun langsung hilang setelah mendapat sambutan hangat dari mereka. Hampir satu jam kami berbincang, saya pun akhirnya diantar ke ke apartemen Arabska untuk istirahat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved