Virus Corona
UPDATE Kasus Corona 20 Juni 2022: Tambah 1.180 Orang, 667 Sembuh, 8 Meninggal Dunia
Update jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Senin (20/6/2022).
TRIBUNNEWS.COM - Update jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Senin (20/6/2022).
Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 1.180 penambahan dari total komulatif sebelumnya 6.068.075 kasus.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.069.255 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Data Satgas Covid-19 hari ini menyebut, ada sejumlah 667 orang yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Sehingga, orang sembuh saat ini berjumlah 5.903.461 jiwa dari sebelumnya sebanyak 5.902.794 jiwa.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Baca juga: Pfizer, BioNTech dan Moderna Raup Pendapatan 1.000 Dolar AS Per Detik dari Jualan Vaksin Covid-19
Sementara itu, jumlah kasus positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 8 orang.
Total orang meninggal dunia akibat virus corona menjadi 156.695 orang dari yang sebelumnya sebanyak 156.687 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca juga: Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Belum Muncul di PeduliLindungi, Simak Tata Caranya
Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.
Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.
Masa Beredar Omicron BA.4 dan BA.5 Lama
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban memprediksi masa beredar subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 akan lebih lama bilang dibandingkan dengan varian Delta.
Namun, puncak kasus subvarian baru ini tak akan lebih tinggi daripada varian Delta.
"Yang jelas puncaknya tidak akan setinggi Delta. Namun jangka waktu beredarnya mungkin lebih lama."
"Artinya puncaknya tidak akan terlalu tinggi dan dari kurvanya akan agak melebar," ujarnya dikutip dari laman twitternya, Minggu (19/6/2022).
Untuk itu Prof. Zubairi meminta masyarakat lebih berhati-hati.
"Perlu hati-hati. Namun situasi Indonesia masih lebih baik ketimbang negara tetangga seperti Malaysia atau Thailand," jelas Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) ini.
Lebih lanjut, Prof Zubairi berharap adanya upaya mitigasi guna menekan kasus baru.
Di Indonesia diprediksi puncak kasus varian ini menyentuh angka 20 ribu kasus dalam sehari
"Semoga, dengan pengalaman yang kita punya, termasuk perilaku prokes yang baik, kita bisa melewatinya," kata Prof Zubairi.
Sebagaimana diketahui, BA.4 dan BA.5 mampu menyebabkan gelombang infeksi di berbagai negara.
Beberapa laporan menyatakan, subvarian virus ini lebih mudah menular dan dapat menembus kekebalan seseorang, meskipun orang tersebut pernah terinfeksi Omicron sebelumnya.
Namun, belum ada data virus ini menyebabkan penyakit yang lebih parah.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)