Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Update Corona Indonesia 25 April 2022: Tambah 317 Kasus, 4.664 Sembuh, 33 Meninggal

Simak data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia, sebanyak 317 pasien dan 33 jiwa meninggal, Senin (25/4/2022).

Freepik
(Ilustrasi) Simak data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia, sebanyak 317 pasien dan 33 jiwa meninggal, Senin (25/4/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah merilis data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 317 kasus, Senin (25/4/2022).

Pada Senin, tambahan kasus virus Corona kembali mengalami penurunan dibandingkan hari sebelumnya, Minggu (24/4/2022), yakni 382 kasus.

Kasus baru berkurang 65 orang dibandingkan pada Minggu kemarin.

Kini, total kasus infeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.044.467 hingga Senin sore.

Adapun untuk kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 4.664 dan jumlahnya mencapai 5.875.083 orang.

Baca juga: Kementerian Kesehatan: Pengendalian Covid-19 Indonesia Lebih Baik Dibanding Malaysia dan Singapura

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19 di Kampung Halaman, Wamenag Minta Pemudik Segera Booster

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 33 jiwa.

Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 156.133 jiwa.

Sementara itu, total kasus aktif di Indonesia sebanyak 13.251 orang.

Mengenai vaksinasi, sudah lebih dari 160 juta warga Indonesia mendapatkan dua dosis vaksinasi Covid-19 hingga Senin siang.

Dikutip dari situs Kemenkes, total masyarakat yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 198.946.361 orang.

Kemudian, sebanyak 164.023.683 dosis kedua telah disuntikkan ke warga. 

Untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, kini sudah disuntikkan ke 35.165.470 orang. 

Ahli Epidemiologi Ungkap Penyebab yang Bisa Picu Kasus Covid-19 Bertambah Pasca Mudik Lebaran

Diberitakan Tribunnews.com, Ahli Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan kemungkinan kasus Covid-19 meningkat setelah mudik akan tetap ada.

Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Sudah Diterima 35 Juta Orang di Indonesia

Baca juga: Wakil Menteri Agama: Pandemi Covid-19 Mengubah Tradisi Mudik di Indonesia

"Karena apa, pertama yang kita hadapi adalah pandemi. Artinya konteks saat ini varian Omicron dan turunan semakin terbukti jelas bahwa mereka mampu bersirkulasi," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (20/4/2022).

Bukan hanya pada orang yang belum divaksin, namun juga ke orang yang sudah memiliki antibodi.

Baik setelah terinfeksi atau divaksinasi.

Meski orang yang memiliki antibodi lebih kecil kemungkinan untuk bergejala dan mengalami long covid, tapi tetap bisa terinfeksi.

Ketika terinfeksi, tentunya bisa menularkan kepada orang yang belum divaksinasi.

Terutama, kelompok rawan seperti orang lanjut usia, komorbid, atau anak di bawah usia lima tahun yang belum bisa divaksinasi.

Menurut Dicky, hal ini harus menjadi kesadaran dan kewaspadaan bersama.

Apa proteksi dari vaksinasi atau orang yang terinfeksi akan menurun setelah 4 bulan.

Sehingga, orang-orang yang sudah memilki antibodi juga berisiko untuk terpapar kembali.

Jangan lupa, jika ada kelompok masyarakat yang belum memilki antibodi.

Baca juga: Amankan Pelonggaran Sosial, Binda DIY Gencarkan Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Aturan Terbaru Perjalanan Naik Pesawat, Usia di Bawah 6 Tahun Wajib Tunjukan Hasil Negatif Covid

"Memang belum divaksinasi. Bawah lima tahun, dan juga kelompok memang memilki pemahaman ketidakpercayaan terhadap vaksin. ini kan merupakan populasi rawan," ucapnya.

Catatan Redaksi:

Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. 

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Aisyah Nursyamsi)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved