Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Belum Dapat Booster, Anak Usia 18 Tahun ke Bawah Diimbau Jalankan Protokol Kesehatan Secara Benar

Sampai saat ini regulasi kebijakan pemerintah terkait vaksinasi booster baru diperuntukkan untuk masyarakat usia di atas 18 tahun.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
IST
Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini regulasi kebijakan pemerintah terkait vaksinasi booster baru diperuntukkan untuk masyarakat usia di atas 18 tahun.

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.02/2/252.2022 tentang Vaksinasi Covid-19 lanjutannya atau Booster.

Dalam aturan tersebut, vaksinasi booster diperuntukkan bagi warga usia 18 tahun ke atas.

Lantas bagaimana melindungi anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun?

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan untuk anak usia di bawah 18 tahun memang masih diprioritaskan vaksin primer.

Saat ini vaksin Covid-19 untuk dua dosis pun belum mencapai target hingga 100 persen.

Baca juga: Hong Kong Longgarkan Pembatasan Covid-19 Mulai 1 April 2022, Masa Karantina Pendatang jadi 7 Hari

Sehingga, perlu dipastikan anak-anak sudah mendapatkan vaksin primer atau belum.

"Karena anak-anak sudah beraktivitas lagi di luar rumah. Mereka sudah harus siap tatap muka, mekipun terbatas," kata Reisa dalam siaran Radio RRI, Selasa (22/3/2022).

Selain itu, anak harus diajarkan membiasakan diri menjalankan protokol kesehatan.

Mereka juga harus diberikan perlindungan tambahan yaitu dengan vaksin Covid-19.

Baca juga: Sejumlah Ilmuwan Sebut Vaksin Covid-19 Perlu Menjadi Suntikan Tahunan

"Kalau booster belum. Yang penting primer dulu dan prokes yang tepat. Jadi mereka sudah tahu cara pakai masker yang baik dan benar, lepas gimana. Selain itu jaga jarak dengn orang lain," kata Reisa.

Anak harus memahami langkah cuci tangan yang baik.

Di sisi lain jika pergi ke sekolah dan ada gejala pilek atau flu walau sedikit harus tetap berada di rumah.

"Diam dulu, sampai anak sehat baru sekolah lagi. Jadi untuk anak-anak diprioritaskan protokol kesehatan. Dan diperlukan kerjasama yang baik dan teladan dari pihak sekolah," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved