Virus Corona
Pemerintah Sebut Booster Dapat Meminimalisir Risiko Kematian Akibat Covid-19 Hingga 91 Persen
dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan alasan kenapa seseorang harus melakukan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan alasan kenapa seseorang harus melakukan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.
"Berdasarkan hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis lengkap disuntikkan,"ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro pada siaran Radio RRI, Rabu (2/3/2022).
Ketentuan ini juga didukung oleh hasil Kajian Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) melalui Surat Nomor ITAGI / SR/2/2022 Mengenai Kajian Vaksin Covid-19 Dosis Lanjutan.
ITAGI menganjurkan pemberian booster agar bisa memperbaiki efetifitas vaksin yang telah menurun.
Selain itu manfaat booster ditunjukkan berdasarkan data kajian Kementerian Kesehatan terhadap 17.871 pasien yang dirawat semenjak 21 Januari-19 Februari 2022.
"Vaksinasi dosis ketiga dapat menurunkan risiko kematian hingga 91 persen. Itu sebabnya kenapa dianjurkan melakukan vaksins dosis ketiga," papar Reisa lagi.
Di sisi lain, vaksin Covid-19 tidak menjamin seseorang kebal terinfeksi Covid-19. Apa lagi jika ada celah dan kelengahan. Namun, vaksin Covid-19 saat ini masih efektif mencegah gejala berat dan kematian.
Baca juga: Jika Lansia dalam Masa Penyembuhan, Kapan Sebaiknya Suntik Vaksin Booster?
Oleh karena itu Reisa menyebutkan vaksin Covid-19 perlu diimbangi dengan protokol kesehatan yang ketat, gizi seimbang, olahraga rutin dan stres manajemen. Agar bisa terhindar dari Covid-19.