Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Ahli: Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Lebih Baik Diprioritaskan pada Orang yang Berisiko Tinggi

Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama memberikan pendapatnya terkait wacana vaksinasi dosis keempat.

TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas medis menyuntikan vaksin kepada warga pada pelaksanaan Vaksinasi Booster Covid-19 dalam rangka perayaan Imlek 2573 di Gedung Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2022). Vaksinasi Booster Covid-19 yang diselenggarakan Ikatan Alumni (IKA) Unpar bersama Unpar, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat dan Dinkes Kota Bandung itu menyiapkan 3.000 dosis vaksin untuk civitas akademika, alumni, warga sekitar serta masyarakat Kota Bandung yang berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini bertujuan selain membantu program pemerintah juga untuk membantu persiapan rencana pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) Unpar untuk waktu mendatang. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama memberikan pendapatnya terkait adanya wacana vaksinasi Covid-19 dosis keempat.

Diketahui, isu adanya vaksinasi Covid-19 dosis keempat ini pertama kali dilontarkan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono.

Tjandra menilai, untuk saat ini, pemerintah seharusnya memprioritaskan untuk meningkatkan jumlah vaksinasi primer, terutama vaksinasi primer untuk para lansia.

Selain itu, Tjandra juga meminta pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi booster.

Baca juga: 14 Provinsi Ini Terus Mengalami Penurunan Kasus Covid-19

Pasalnya berdasarkan data terakhir, presentase vaksinasi booster di Indonesia baru sekitar lima persen saja.

Sehingga menurut Tjandra pemerintah harus meningkatkan jumlah tersebut.

"Kalau kita lihat secara keseluruhan, prioritas pertama saat ini adalah meningkatkan jumlah vaksinasi primer. Terutama juga kaum lansia agar makin banyak orang yang sudah mendapatkan vaksinasi primer."

"Yang kedua, selain itu juga meningkatkan booster. Menurut data terakhir yang melakukan booster kan baru sekitar lima persen, jadi itu harus ditingkatkan," kata Tjandra dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Kemenkes: Angka Kematian Pasien Covid-19 Masih Tinggi

Lebih lanjut, Tjandra berpendapat, jika pemerintah akan memberikan vaksinasi booster kedua atau dosis keempat, maka lebih baik diberikan pada orang yang berisiko tinggi.

Namun diberikannya ketika orang tersebut sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga sekitar enam bulan yang lalu.

"Kemudian jika akan memberikan booster kedua atau dosis keempat, maka leboh baik diprioritaskan pada mereka yang berisiko tinggi, tetapi sudah mendapatkan booster sekitar enam bulan yang lalu," terang Tjandra.

Baca juga: Pemerintah Tak Buru-buru Ubah Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi: Kita Lakukan Bertahap

Menko PMK: Vaksinasi Untuk Lansia Harus Dikebut

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menemukan pelaksanaan vaksin booster di Kota Malang masih harus dimaksimalkan.

Menurutnya, pelaksanaan vaksin booster terutama untuk kalangan rentan yakni kelompok lanjut usia (lansia) terbilang masih rendah dibandingkan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

"Di Malang untuk (vaksinasi booster) lansia masih relatif terlambat. Tapi saya harap seminggu dua minggu ini sudah bisa mengejar target sasaran sesuai capaian kab/kota lainnya" ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin (28/2/2022).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved