Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

3 Dosis Vaksin Sinovac Diklaim Beri Perlindungan Terhadap Omicron

95 persen individu yang telah menerima 3 dosis vaksin CoronaVac (Sinovac) memiliki antibodi penawar terhadap varian baru virus corona Omicron.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi vaksin Covid-19 Sinovac. 95 persen individu yang telah menerima 3 dosis vaksin CoronaVac (Sinovac) memiliki antibodi penawar terhadap varian baru virus corona Omicron. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raksasa biofarmasi asal China, Sinovac Biotech Ltd, baru saja merilis data terbarunya yang mengklaim 95 persen individu yang telah menerima 3 dosis vaksin CoronaVac (Sinovac) memiliki antibodi penawar terhadap varian baru virus corona (Covid-19) Omicron.

Data tersebut berdasar sebuah penelitian yang dilakukan untuk meneliti respons imun CoronaVac, vaksin yang diinaktivasi-propiolakton pada 120 peserta.

Penelitian ini diadakan di China dan telah diterbitkan di bioRxiv.

Juru Bicara Sinovac, Pearson LIU mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa tipe vaksin nonaktif tetap efektif dalam melawan Covid-19.

"Saat dunia terus bergulat dengan munculnya varian baru Covid-19, penelitian ini memberikan kepastian bahwa tipe vaksin nonaktif, salah satu vaksin yang paling banyak digunakan secara global, tetap efektif melawan Covid-19," kata LIU, dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: Kata Satgas Covid-19 soal Dihapusnya Larangan Masuk Bagi 14 Negara ke Indonesia

Ia menekankan, hasil penelitian tersebut mendukung 3 dosis imunisasi untuk memastikan perlindungan terhadap Covid-19.

"Sebuah penemuan yang sejalan dengan saran WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan badan kesehatan di seluruh dunia untuk semua jenis vaksin Covid-19," jelas LIU.

Hasil dari penelitian ini diklaim mendukung penggunaan 3 dosis imunisasi karena tingkat serokonversi dari antibodi penetralisir terhadap Omicron melonjak dari 3,3 persen (2/60) menjadi 95 persen (57/60) untuk masing-masing rangkaian 2 dan 3 dosis.

Pada partisipan yang menerima 3 dosis, peneliti juga mengisolasi 323 antibodi monoklonal manusia yang berasal dari memori sel B, setengahnya mengenali Receptor Binding Domain (RBD) dan menampilkan bahwa sebagian dari mereka (24/163) memberikan netralisasi pada SARS-CoV-2 Variant of Concerns (VoCs) atau 'varian yang menjadi perhatian'.

Baca juga: Pemerintah Jepang Persingkat Masa Karantina Warga yang Terpapar Covid-19 Menjadi 10 Hari

Perlu diketahui, WHO menetapkan sebuah varian sebagai VoCs jika varian tersebut terkait dengan peningkatan penularan atau perubahan merugikan dalam epidemiologi Covid-19, peningkatan virulensi atau penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan sosial atau pada fasilitas diagnostik, vaksin serta terapi yang tersedia.

Data terbaru ini muncul menyusul adanya penemuan baru yang menunjukkan bahwa satu bulan setelah pemberian dosis kedua, CoronaVac memberikan respons Sel-T yang lebih tinggi dibandingkan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA).

Hal ini dianggap penting untuk mencegah kasus penyakit serius, rawat inap hingga kematian.

Baca juga: WNI Terkonfirmasi Covid-19 di 6 Negara, Total 7.712 WNI Terkonfirmasi Covid-19 di Luar Negeri

Temuan yang dipublikasikan pada Desember 2021 ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh LKS Fakultas Kedokteran The University of Hong Kong (HKUMed), serta Fakultas Kedokteran The Chinese University of Hong Kong (CU Medicine).

Sejauh ini, CoronaVac telah disetujui untuk penggunaan darurat oleh WHO dan badan pengawas obat lokal pada lebih dari 50 negara serta wilayah.

Per Januari 2022, lebih dari 2,6 miliar dosis vaksin telah didistribusikan ke seluruh dunia, dengan lebih dari 250 juta dosis diberikan pada kelompok anak usia 3 hingga 17 tahun di China.

Sementara itu, data dari sejumlah uji klinis menunjukkan bahwa hanya sedikit insiden dan efek samping serius yang ditimbulkan oleh vaksin ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved