Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Satgas Covid-19: Kasus Aktif Positif Covid-19 Naik, Namun Angka Kematian Menurun

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan bagaimana situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan bagaimana situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini.

Meski terjadi kenaikan pada 4 indikator yaitu kasus aktif, kasus positif, positif rate serta angka keterisian tempat tidur atau BOR isolasi, ada dua indikator penurunan.

Pertama angka kematian harian menunjukkan trend penurunan dalam 14 hari terakhir. Walau pun angka kematian harian cenderung flukluatif, trend penurunan teramati dalam 2 minggu ini.

Baca juga: Daftar Aturan Terbaru dari Satgas Covid-19 Tentang Perjalanan Luar Negeri, Berlaku Mulai Hari Ini

Baca juga: Booster Vaksin Mulai 12 Januari, Menkes: Stok Vaksin Covid-19 Cukup

"Jika pada 2 minggu lalu angka kematian adalah 8 dalam sehari, saat ini angka kematian sebesar 4 orang dalam sehari," ungkap Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (6/1/2022)

Kedua, angka keterisian tempat tidur atau BOR untuk keperluan ICU menunjukkan trend penurunan setidaknya dalam 10 hari terakhir.

Ilustrasi pasien Covid-19 yang dibawa petugas medis. Seorang pria positif terinfeksi virus corona berinisal MN (22) yang menjadi tahanan Polresta Jayapura memutuskan kabur dari ruang isolasi Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura.
Ilustrasi pasien Covid-19 yang dibawa petugas medis. Satgas Covid-19: Kasus Aktif Positif Covid-19 Naik, Namun Angka Kematian Menurun (Tribun Palopo)

Sementara BOR untuk isolasi mengalami peningkatan, BOR untuk ICU justru mengalami penurunan.

"Jika dalam 10 hari kebelakangan terisian BOR ICU adalah 3,95 persen dalam 1 hari, angka ini konsiten mengalami penurunan hingga saat ini hanya sebesar 3,23 persen dalam sehari," kata Wiku lagi menambahkan.

Adanya trend kenaikan dan penurunan pada indikator tersebut menunjukan tingkat penularan dan jumlah orang positif, tidak diikuti dengan kebutuhan perawatan dan kematian.

Situasi ini pun memperlihatkan kasus infeksi cenderung tidak bergejala atau bergejala ringan. Ini dapat terjadi karena dua hal yaitu karakteristik varian Omicron cenderung bergejela ringan dan tanpa gejala.

Kedua, adanya kekebalan yang terbentuk di masyarakat baik akibat tertular, maupun dipicu oleh vaksinasi. Namun menurut Wiku fenomena ini tentu perlu untuk dipelajari lebih lanjut.

Namun yang terpenting untuk saat ini adalah tetap berupaya menurunkan peningkatan kasus yang mulai terjadi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved