Virus Corona
Penanganan Omicron Indonesia Dinilai Lebih Baik, Luhut: Karena Disiplin Masker dan Pemantauan Rutin
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penanganan Omicron di Indonesia dinilai lebih baik.
TRIBUNNEWS.COM - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan penanganan Omicron di Indonesia dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara lain.
Berdasarkan pengamatannya, hal tersebut dikarenakan Indonesia masih disiplin dalam pemakaian masker.
"Kenapa kita lebih bagus daripada negara lain seperti misalnya India yang sekarang juga mengalami Omicron. Saya sampaikan menurut pengamatan kami itu karena kita lebih disiplin pemakaian masker."
"Dibandingkan negara di Amerika atau di Inggris, atau di negara mana saja," kata Luhut dalam tayangan Live Konferensi Pers Tentang Hasil Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Kasus Omicron di Indonesia Kini Ada 152, Luhut Tegaskan Disiplin Jadi Kunci Penanganan Omicron
Selanjutnya, adanya pemantauan rutin atau rapat terbatas (ratas) yang dilakukan bersama presiden setiap hari Senin juga menjadi salah satu faktornya.
Pasalnya menurut Luhut pemantauan rutin atau ratas yang dilakukan di Indonesia ini tidak banyak terjadi di banyak negara lain.
"Yang kedua menurut pengamatan kami, pemantauan yang dilakukan secara rutin dimana presiden setiap Senin melakukan ratas."
"Mengevaluasi semua ini hampir tidak terjadi di banyak negara di dunia. Kami juga masing-masing melakukan pertemuan dalam tenggang waktu itu," terangnya.
Baca juga: Varian Omicron Disebut Turunkan Efikasi Vaksin, Bagaimana dengan Vaksin Merah Putih?
Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, dengan pemantauan rutin ini maka pemerintah bisa lebih cepat mendeteksi jika terjadi masalah.
Selain itu pemerintah juga bisa lebih cepat menangani masalah tersebut, dengan melibatkan juga pakar-pakar yang ada di Indonesia.
Di antaranya ada pakar dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Universitas Airlangga (Unair).
Bahkan Luhut pun mengakui bahwa pakar-pakar Indonesia ini kualitasnya sudah sangat mumpuni.
Baca juga: Luhut Sebut Kesiapan Indonesia Hadapi Omicron Sudah Sangat Terkendali
"Sehingga demikian jika terjadi sesuatu, dengan cepat kita bisa mendeteksi dan melibatkan pakar-pakar kita, yang menurut hemat saya, mereka yang dari UI yang kerja dengan kita sekarang, dari UGM, dari Unair itu kualitasnya sangat mumpuni," ungkap Luhut.
Oleh karena itu Luhut meminta kepada semua pihak agar tidak merasa Indonesia kalah dengan negara lain.
Karena sekarang ini justru banyak negara yang berkaca pada Indonesia terkait penanganan Covid-19.
"Jadi kita tidak perlu merasa bahwa kita ini seperti kalah dengan yang lain, tidak. Justru banyak negara lain yang sekarang berkaca kepada kita, kenapa Indonesia bisa memelihara keadaan seperti sekarang ini," tegas Luhut.
Baca juga: Menkes Sebut Mayoritas Pasien Omicron Tanpa Gejala, 34 di Antaranya Sembuh dan Sudah Pulang ke Rumah
Indonesia Peringkat 40 Dunia, Kasus Omicron Nambah Jadi 152
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia menjadi 152.
"Kita dalam masuk rangking 40. Jadi jumlah kasus Omicron di Indonesia ada 152," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (3/1/2022).
Dia menyebut 23 persen pasien Omicron di Indonesia telah sembuh. Luhut mengatakan, persiapan pemerintah, sudah terkendali.
"Vaksinasi terus digencarkan. Obat sudah disiapkan, rumah sakit disiapkan. Semua sudah disiapkan, jauh lebih siap dari kejadian Juni tahun lalu," tuturnya.
Baca juga: Penularan Varian Omicron Lebih Cepat Tapi Tidak Seganas Delta? Ini Penjelasannya
Sebelummya, Presiden Joko Widodo mengatakan, kasus penularan Covid-19 akibat varian Omicron saat ini sudah mengalami lonjakan.
Hingga Senin (3/1/2022), kasus positif Covid-19 akibat varian baru tersebut telah mencapai 136 di Indonesia.
"Pada rapat terbatas pagi hari ini mengenai evaluasi mingguan terhadap implementasi dari penanganan Covid-19, saya ingin menyampaikan bahwa kasus Omicron sudah mengalami lonjakan," ujar Jokowi saat membuka rapat evaluasi PPKM di Kompleks Istana Kepresidenan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reza Deni)