Selasa, 30 September 2025

Penanganan Covid

Catatan Penanganan Pandemi, PKS lngatkan Presiden Jokowi untuk Tidak Bermain-main dengan Api

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk tidak bermain-main dengan api.

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Presiden PKS Ahmad Syaikhu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan Pidato Kebangsaan Akhir Tahun 2021, Kamis (30/12).

Pada persoalan pandemi, Syaikhu mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk tidak bermain-main dengan api.

Syaikhu menyebut pemerintah tidak boleh lengah sedikitpun dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih berstatus bencana nasional non-alam ini.

Syaikhu menyitir pernyataan Jokowi dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2021 yang menyebut krisis dan pandemi seperti api. Api bisa dihindari tapi sekaligus bisa menerangi. Menyakitkan tetapi juga menguatkan.

"Kami setuju dengan ungkapan Bapak Presiden RI tersebut. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa harus ekstra hati-hati dan mawas diri. Kita semua harus ingat sebuah peribahasa, 'Jangan pernah bermain-main dengan api nanti kamu akan terbakar. Dan jangan sekali-kali membiarkan api membakar, jika kamu tidak mampu memadamkannya.'," ujar Syaikhu, Kamis (30/12/2021).

Baca juga: Catatan Akhir Tahun, Presiden PKS Desak Pemerintah Keluarkan Perppu Cabut UU Cipta Kerja

Baca juga: Evaluasi Akhir Tahun Fraksi PKS DPR RI: Jaga Demokrasi Dari Praktik Oligarki dan Sentralisasi

Ia menyebut Bangsa Indonesia pernah merasakan pahit dan sakitnya akibat krisis pandemi yang menimpa.

Kasus kematian harian Indonesia bahkan sempat menduduki posisi puncak tertinggi di dunia. Sebuah tragedi kemanusiaan yang memilukan.

"Di hari-hari itu, kita semua merasakan kematian begitu sangat dekat dengan diri kita. Sistem kesehatan kita pun lumpuh, banyak pasien tak tertangani sehingga banyak korban meninggal ditemukan di rumah-rumah mereka karena Rumah Sakit sudah tidak mampu menanganinya. Kisah pilu itu jangan sampai terulang kembali. Pemerintah harus menjadikan itu catatan penting sebagai antisipasi gelombang berikutnya di masa mendatang," ungkap dia.

Syaikhu mengungkapkan, saat ini kasus Covid-19 memang menurun signifikan. Namun demikian,semua patut waspada dan ekstra hati-hati.

"Kita tidak boleh lengah sedikitpun dengan keberhasilan sementara ini. Bukankah ledakan kasus seringkali terjadi ketika kita justru lengah dengan semakin menurunnya kasus?" tanya Syaikhu.

Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 46 kasus COVID-19 varian Omicron yang ditangani akibat transmisi dari luar negeri. Kemenkes juga mengkonfirmasi bahwa sudah ditemukan 1 kasus Omicron transmisi lokal.

"Fakta-fakta ini harus menjadi peringatan bagi Pemerintah dan kita semua untuk lebih berhati-hati dan tetap berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Syaikhu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan