Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Temukan Hasil PCR Palsu, Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk Jalur Laut di Batam

Satgas Penanganan Covid-19 memperketat pengawasan pintu masuk jalur laut menyusul temuan hasil PCR palsu.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Satgas Covid-19 perketat pintu masuk jalur laut di Batam seiring dengan adanya temuan hasil tes PCR palsu. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 memperketat pengawasan pintu masuk jalur laut menyusul temuan hasil PCR palsu yang dibawa pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.

Alasannya tes palsu tersebut menambah risiko menyebarnya Covid-19 di Batam di tengah merebaknya Covid-19 varian Omicron.

“Entry test untuk setiap orang yang datang sebagian besar PMI dari Malaysia dan Singapura menjadi keharusan. Selain itu kami juga akan menambah tempat-tempat karantina baru,” ujar Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayen TNI Fajar Setyawan, saat rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, Kamis (30/12/2021).

Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka dalam situasi pandemi Covid-19.

Rata-rata kedatangan harian di Batam mencapai 250 orang berasal dari Singapura dan Johor, Malaysia.

Berdasarkan analisis ketersediaan tempat tidur karantina terpusat pemerintah maupun hotel di Batam diperlukan 2.750 tempat tidur.

Baca juga: Menkes Sebut Tracing Kasus Omicron di SCBD Sedang Dilakukan Tapi Hasilnya Belum Tahu

Sementara ketersediaan tempat tidur sebanyak 2.712 sehingga kurang 38 tempat tidur.

Dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimum, masih terdapat kekurangan tempat karantina PPLN.

“Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah agar tidak menimbulkan penumpukan,” kata Fajar.

Saat ini keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, Pelajar dan ASN di Batam mencapai 95 persen.

Adapun untuk hotel sebesar 32 persen.

Baca juga: WHO Khawatir Penyebaran Varian Omicron dan Delta Picu Tsunami Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, selama periode Desember ditemukan 353 orang positif Covid-19.

“Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif saat tes PCR kedua. Ini menunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah," katanya.

Baca juga: Omicron Dianggap Beda Dengan Covid-19 Sebelumnya, Masyarakat Tetap Harus Waspada

Dari kasus penularan Covid-19 pelaku perjalanan internasional melalui Batam, hasil whole genome squencing (WGF) belum menemukan satupun Varian Omicron.

Menurut Wiku, prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam saat ini adalah memperketat penjagaan perbatasan mengingat banyak PMI dari Malaysia yang ternyata positif Covid-19.

“Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved