Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Penyebab Kasus Omicron Meningkat di AS hingga Korea Selatan

Cakupan vaksinasi Covid-19 yang luas bukanlah upaya pencegahan tunggal untuk mampu meminimalkan penularan.

Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19
Prof Wiku Adisasmito 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Omicron telah terdeteksi di Indonesia.

Adapun kasus Omicron yang terkonfirmasi hingga hari ini sebanyak 8 orang.

Menyikapi kondisi ini, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan, Indonesia perlu mengambil pelajaran dari tiga negara ini, Amerika Serikat, Norwegia, dan Korea Selatan yang kini mengalami peningkatan kasus dan kematian setelah varian Omicron terdeteksi di negara mereka.

Ia mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 yang luas bukanlah upaya pencegahan tunggal untuk mampu meminimalkan penularan.

"Hal yang menarik adalah 3 negara ini cakupan vaksinasi dosis lengkapnya telah mencapai lebih dari 60 persen namun nyatanya kasus positif dan tetap dapat meningkat," ujar dalam memberikan keterangan pers virtual kepada media, Kamis (23/12/2021).

1. Amerika Serikat

Ia memaparkan, cakupan vaksin dosis lengkap di negara ini telah mencapai 51 persen.

Namun tidak dibarengi dengan pengaturan pada antar negara, kegiatan berkumpul baik di tempat umum maupun pemukiman selama periode Thanksgiving dan menjelang Natal serta tahun baru kian meningkat dan menyebabkan penularan.

Baca juga: Ini Penjelasan Wiku Adisasmito soal Kebijakan Masa Karantina Perjalanan Luar Negeri Selama 10 Hari

"Ditambah lagi penggunaan masker sudah tidak menjadi kewajiban sejak lama dan pengawasan protokol kesehatan lainnya juga tidak dilakukan dengan ketat," imbuhnya.

2. Norwegia

Selanjutnya Norwegia. Norwegia adalah satu dari sekian negara di Eropa dengan kasus Covid-19 yang terus mengalami peningkatan tajam.

Padahal, vaksin dosis lengkap telah mencapai 71,45 persen, namun nyatanya kasus positif meningkat dan juga dibarengi dengan kematian

Hal ini  disebabkan  masifnya kegiatan pesta menjelang Natal dan tahun baru.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah serta penerapan protoko kesehatan terutama penggunaan masker yang longgar, ditambah lagi perjalanan dari dan ke sesama negara Eropa yang tinggi tidak dibarengi dengan peraturan ketat, lantaran letak geografis negara-negara tersebut berada dalam satu daratan.

"Serta tingginya ketergantungan antarnegara sehingga lebih sulit untuk menerapkan kebijakan pencegahan," ungkap Prof Wiku.

3. Korea Selatan

Negara ketiga adalah Korea Selatan. Korea Selatan menjadi salah satu negara Asia dengan vaksinasi dosis lengkap tertinggi yaitu mencapai lebih dari 80 persen populasi.

Namun hal ini tidak menghentikan penularan Covid 19 yang terus meningkat serta tren kematian di Korea Selatan juga mengalami peningkatan.

Hal ini disebabkan karena persiapan menuju endemik yang tidak dilakukan dengan baik.

Penurunan kasus yang terjadi di bulan Oktober, diiringi dengan pembukaan bertahap pada aktivitas masyarakat.

Namun sayangnya implementasi protokol kesehatan pada tempat umum,  jam operasional bar dan restoran beserta tempat umum lainnya sudah tidak dibatasi.

Berkaca dari ketiga negara itu, menurut Wiku kasus Covid-19 di Indonesia masih terkendali.

Hingga saat ini kasus positif Covid-19 terus mengalami penurunan dibarengi dengan kematian yang juga terus mengalami penurunan.

Namun cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia masih terbilang cukup rendah yaitu masih 39 persen dari total populasi.

"Dengan adanya kondisi yang cukup mengkhawatirkan di berbagai negara lainnya, maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan semaksimal mungkin mencegah potensi penularan," tegas dia

Meski demikian, masih diperlukan penelitian lanjutan, terkait karakteristik varian ini.

Masih belum dapat disimpulkan data-data awal menunjukkan adanya kecenderungan gejala yang lebih ringan pada varian Omicron.
Namun data ini belum cukup untuk dijadikan kesimpulan.

"Begitu pula dengan lama penyakit pengaruhnya pada kekebalan tubuh baik dari penularan maupun vaksinasi serta pengaruhnya terhadap deteksi dengan alat uji diagnostik di antara berbagai negara yang sudah melaporkan adanya kasus Omicron," pungkas Wiku.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved