Senin, 29 September 2025

Virus Corona

WHO Berharap Banyak G20 Untuk Menangani Kesenjangan Finansial Menghadapi Pandemi

Presidensi G20 Indonesia diharapkan mampu memberikan solusi terhadap kesenjangan pembiayaan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pasien Covid-19 mengikuti kegiatan senam pagi di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (26/5/2020). Kegiatan senam rutin yang dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 WIB selama 25 menit tersebut diharapkan bisa meningkatkan tingkat imunitas untuk kesembuhan pasien Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA -- Presidensi G20 Indonesia diharapkan mampu memberikan solusi terhadap kesenjangan pembiayaan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan untuk menangani pandemi ini dibutuhkan dana sebesar 23 miliar dolar AS.

Dana tersebut diharapkan bisa ditutup oleh negara-negara anggota Presidensi G20 Indonesia.

Senior Advisor of the Director General World Health Organization (WHO) Bruce Aylward mengatakan hal tersebut konferensi pers di sela Finance and Central Bank Deputy Meeting G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12/2021).

Bruce Aylward mengatakan dana tersebut sangat mendesak di mana negara-negara miskin sangat kesulitan untuk segera pulih dari pandemi.

"Kebutuhan investasi ini sangat krusial, diharapkan Presidensi G20 bisa menanganinya," kata Bruce Aylward.

Saat ini Indonesia menjadi pemimpin Presidensi G20, dengan demikian WHO sangat bebisa dipergunakanrharap dengan kepemimpinan Indonesia, G20 mampu mengikis kesenjangan finansial tersebut tersebut.

Selama ini terjadi kesenjangan finansial karena setiap negara memiliki penghasilan yang tidak merata.

Baca juga: Bill Gates Prediksi Kemungkinan Berakhirnya Fase Akut Pandemi Covid-19

Dana tersebut akan dipergunakan oleh negara-negara miskin untuk mendapatkan dana pemulihan akibat Covid-19.

"Semua negara harus mendapatkan tingkat pengujian, vaksinasi dan pengobatan dengan standar tinggi untuk mempercepat pemulihan," sebutnya.

Ia menyebutkan, virus Covid-19 akan terus berada di negara yang penanganannya sangat rendah yaitu negara-negara miskin.

Bila Covid-19 tidak ditangani di seluruh negara di dunia, maka virus akan berkembang di negara-negara yang lemah dalam penanganannya.

"Di negara-negara lemah ini virus bisa kembali menyebabkan masalah baru," ujarnya.

Dia menyebutkan, negara-negara G20 bisa menyediakan dana tersebut karena memiliki komitmen yang besar dalam penanganan Covid dan punya kontribusi besar dalam perekonomian global.

Baca juga: Tak Gentar Pandemi, Ini Rahasia Toko Kelontong Sukses Pertahankan Bisnis 4 Generasi

"Perekonomian akan sulit tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang bila masih ada kesenjangan dalam menangani Covid-19," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan