Jumat, 3 Oktober 2025

Kasus Meningkat, Profesor Denmark Sebut Omicron Jadi Strain Dominan

rantai infeksi yang sedang berlangsung, terlihat diantara orang-orang yang belum bepergian atau memiliki hubungan dengan pelancong

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
digi24.ro
Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, COPENHAGEN- Direktur State Serum Institute (SSI), Henrik Ullum mengatakan sebanyak 183 kasus strain baru virus corona (Covid-19) Omicron, sejauh ini telah ditemukan di Denmark.

Mirisnya, lonjakan yang nyata ini hanya terjadi dalam hitungan hari.

"Kami melihat peningkatan mengkhawatirkan dalam jumlah kasus terinfeksi Omicron di Denmark.

Sekarang ada rantai infeksi yang sedang berlangsung, di mana infeksi terlihat diantara orang-orang yang belum bepergian atau memiliki hubungan dengan pelancong," kata Ullum.

Menurutnya, pekerjaan yang intensif saat ini sedang dilakukan untuk memperlambat perkembangan dengan deteksi laboratorium yang cepat dari strain virus ini sesegera mungkin.

Baca juga: Israel Laporkan 4 Infeksi Omicron, Total Jadi 11 Kasus

Sementara itu, masih ada sejumlah pertanyaan yang belum terjawab tentang varian baru ini, mulai dari seberapa menularnya hingga apakah vaksin saat ini cukup efektif melawan omicron.

Ullum pun menegaskan bahwa sangat penting bagi lebih banyak orang untuk mendapatkan vaksinasi.

"Kekebalan yang tinggi membuat masyarakat kita lebih tahan jika infeksi Omicron meningkat lebih lanjut," jelas Ullum.

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (6/12/2021), menurut seorang Profesor Virologi Eksperimental di Universitas Kopenhagen, Allan Randrup Thomsen, ada banyak indikasi yang menunjukkan bahwa varian Omicron bersifat lebih menular dibandingkan Delta yang sebelumnya dianggap paling berbahaya.

"Tampaknya menyebar lebih banyak, dan tampaknya lebih mudah menyebar ke orang yang sebelumnya terinfeksi," kata Thomsen.

Kendati demikian, pada saat yang sama, ia menekankan bahwa perjalanan penyakit yang disebabkan omicron ini tidak separah Delta.

Thomsen berpendapat bahwa omicron pada akhirnya akan menjadi strain yang dominan, namun ia menolak untuk memprediksi kapan tepatnya hal itu akan terjadi.

Teridentifikasi kali pertama di Afrika Selatan, varian Omicron telah mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk meluncurkan peningkatan aturan pembatasan perjalanan dan mengambil langkah-langkah kesehatan masyarakat tingkat lanjut.

Baca juga: Sekretaris Kabinet Jepang Umumkan Seorang Anak Terinfeksi Omicron

Banyak negara yang telah menutup perbatasannya untuk turis asing yang datang dari negara kawasan Afrika, terlepas dari apakah mereka memiliki sertifikat vaksinasi penuh atau telah pulih dari Covid-19.

Karena strain Omicron telah mencapai beberapa negara Eropa, dengan angka infeksi yang meningkat, para peneliti telah memperingatkan bahwa omicron bisa lebih berbahaya dan resisten terhadap vaksin karena jumlah mutasinya yang lebih besar dibandingkan varian sebelumnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved