Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 5 Desember 2021: Tambah196 Positif, Total 4.257.685 Kasus

Breaking News update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Minggu (5/12/2021).

Editor: Daryono
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Breaking News update jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Minggu (5/12/2021).

Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 196 penambahan dari sebelumnya 4.257.489 kasus.

Data tersebut dirilis dalam laman Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, Minggu sore.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.257.685 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam. 

Kabar baiknya, ada sejumlah 298 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.

Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19

Baca juga: Pfizer, BioNTech dan Moderna Raup Pendapatan 1.000 Dolar AS Per Detik dari Jualan Vaksin Covid-19

Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 4.106.292 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 4.105.994 jiwa.

Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 4 pasien.

Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 143.867 orang dari yang sebelumnya sebanyak 143.863 orang.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Baca juga: Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 yang Belum Muncul di PeduliLindungi, Simak Tata Caranya

Provinsi DKI Jakarta memiliki presentase jumlah kasus Covid-19 terbanyak dari total keseluruhan kasus.

Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.

Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.

Menkes: Jangan Panik dan Termakan Hoaks Soal Varian Omicron

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik terkait adanya kabar mengenai varian baru virus Covid-19.

Untuk diketahui, saat ini virus Covid-19 varian Omicron dikabarkan tengah menjadi fokus penelitian dunia.

Sehingga, masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya.

Kendati demikian, bukan berarti masyarakat harus panik dan cepat termakan berita-berita yang tidak jelas sumbernya, alias hoaks.

Mengingat, kata Menkes Budi, saat ini virus Covid-19 varian Omicron sedang dalam penetilian dan studinya masih berjalan.

Baca juga: Epidemiolog UI: PTM Terbatas dan Pembukaan Mall Buka Peluang Gelombang Ketiga Covid-19

Baca juga: Ada Varian Omicron, Afrika Selatan Hadapi Gelombang Keempat Covid-19

"Khusus untuk varian Omicron ini, studinya masih berjalan."

"Jadi jangan termakan berita-berita hoaks yang seakan-akan mereka menjadi ahli virologi."

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual 'Respons Pemerintah dalam Menghadapi Varian Omicron', Minggu (28/11/2021) malam.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual 'Respons Pemerintah dalam Menghadapi Varian Omicron', Minggu (28/11/2021) malam. (istimewa)

"Karena ini bukan bidangnya dokter, ini bidangnya lab sains, bidangnya virologi," kata Menkes Budi dikutip dari konferensi pers mengenai Respon Pemerintah Dalam Menghadapi Varian Omicron, Minggu (28/11/2021).

Hingga saat ini, Menkes Budi menyebut belum ada indikasi bahwa varian Omicron Ini meningkatkan keparahan.

Akan tetapi kemungkinan besar penularannya cepat.

Bahkan, kemungkinan juga dapat menurunkan kemampuan antibodi dari dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya.

Baca juga: Mulai 30 November, Imigrasi Terapkan Aturan Baru Guna Cegah Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia

"Sampai sekarang belum ditemukan indikasi bahwa varian Omicron Ini meningkatkan keparahan."

"Untuk meningkatkan transmisi penularan kemungkinan besar dia lebih cepat penularannya, kemungkinan besar, sedang di finalisasi risetnya."

"Dan apakah dia bisa Escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya kemungkinan besar iya, balik lagi belum dikonfirmasi," jelas Menkes Budi.

Untungnya, kata Menkes, Indonesia dan dunia sudah memiliki kapasitas lab yang baik.

Sehingga, kalau ada varian baru dapat cepat teridentifikasi dan langsung bisa melakukan gerakan antisipasinya.

Untuk diketahui, saat ini kasus konfirmasi positif virus Covid-19 varian Omicron itu sudah ada di 9 negara.

Baca juga: Pasangan Suami-istri Positif Covid-19 Minggat dari Karantina di Belanda dan Mencoba Lari ke Spanyol

Yakni Afrika Selatan, Botswana, Inggris,Hongkong, Australia, Italia, Israel, Belgia dan Republik Ceko.

Dari kesembilan negara tersebut, sebanyak 128 orang sudah terkonfirmasi positif virus Covid-19 varian Omicron.

Sementara, selain kesembilan negera tersebut, empat negara lainnya seperti Belanda, Jermas, Denmark dan Australia masih belum dapat dipastikan terpapar virus Covid-19 varian Omicron atau tidak.

Jika dihitung secara keseluruhan, dari ke-13 negara tersebut tercatat sebanyak 1.073 kasus yang diduga terpapar virus Covid-19 varian Omicron.

Menkes menyebut saat ini dunia sedang melakukan penelitian dan pendalaman pada 1.073 kasus itu. 

yang nomor 2 pemerintah Indonesia mengambil kebijakan selalu berbasis data

"Jadi kita juga tidak perlu terlalu panik, terburu-buru dalam mengambil kebijakan yang tidak basis data." kata Menkes.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Baca berita lain terkait Penanganan Covid19

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved