Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Menko PMK: Pengalaman Hadapi Varian Delta Jadi Bekal Atasi Varian Baru

Muhadjir mengatakan Indonesia harus lebih siap karena berbekal pengalaman menghadapi varian Delta sebelumnya.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AFP/PHILL MAGAKOE
Pelancong mengantre di konter check-in di Bandara Internasional OR Tambo di Johannesburg pada 27 November 2021, setelah beberapa negara melarang penerbangan dari Afrika Selatan menyusul ditemukannya varian baru Covid-19 Omicron. - Sejumlah negara di seluruh dunia telah melarang penerbangan larangan dari Afrika selatan menyusul penemuan varian tersebut, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Thailand, Brasil, dan beberapa negara Eropa. Negara-negara utama yang menjadi target penutupan termasuk Afrika Selatan, Botswana, eSwatini (Swaziland), Lesotho, Namibia, Zambia, Mozambik, Malawi, dan Zimbabwe. (Photo by Phill Magakoe / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan varian baru Covid-19 mulai melanda beberapa negara.

Muhadjir mengatakan Indonesia harus lebih siap karena berbekal pengalaman menghadapi varian Delta sebelumnya.

“Kita kan sudah punya pengalaman dalam menghadapi varian Delta. Dengan adanya varian Delta itu juga banyak hikmah misalnya sekarang kondisi faskes kita sangat bagus, ketersediaan oksigen kita sangat baik, kemudian tenaga medis kita juga lebih siap. Jadi banyak hikmah yang kita petik juga dari wabah,” ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).

Dirinya mengungkapkan berdasarkan survei Kemendagri, rata-rata tingkat imunitas masyarakat sudah sangat tinggi mencapai 90 perseb terutama di kota-kota besar.

Menurutnya, masyarakat sudah cukup kebal menghadapi Covid-19.

Baca juga: Ketentuan Karantina bagi WNI/WNA yang Masuk ke Indonesia Terkait Varian Omicron

“Tetapi memang yang kita khawatirkan kalau varian baru ini nanti bisa menghabisi kekebalan-kekebalan yang sudah didapat itu. Ini yang kita waspadai. Tadi saat rapat, Pak Presiden sudah menugaskan khusus ke Pak Menkes untuk betul-betul memantau varian baru ini bahkan meminta agar di-update per-hari,” kata Muhadjir.

Selain modal gotong-royong, menurut Muhadjir, sikap empati juga mesti dibangun untuk dapat menggerakkan hati dalam membantu sesama.

“Kita ingat bahwa begitu pandemi selesai bukan berarti semuanya berakhir. Kita harus mengejar ketertinggalan kita untuk pemulihan ekonomi. Tantangan-tantangan pemulihan ekonomi ke depan jauh lebih rawan dari sebelumnya karena kita sudah berhadapan dengan bonus demografi,” pungkas Muhadjir.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan