Virus Corona
Enam Fakta WHO tentang Varian Omicron yang Diwaspadai Dunia
Organisasi kesehatan dunia atau WHO telah menyatakan Omicron sebagai VOC atau variant of concern karena meningkatkan kewaspadaan yang tinggi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi kesehatan dunia atau WHO telah menyatakan Omicron sebagai VOC atau variant of concern karena meningkatkan kewaspadaan yang tinggi
Mantan petinggi WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut, WHO pada 28 November telah menginformasikan enam analisa tentang kemungkinan dampak varian ini.
Mulai dari penularan hingga efektivitas vaksin Covid-19.
1. Penularan
Belum terlalu jelas sekali apakah Omicron memang lebih mudah menular katimbang varian lain, termasuk Delta.
Baca juga: Dua Pasien Varian Omicron Covid-19 di Sydney, Berasal dari Afrika Selatan dan Transit di Singapura
Tetapi memang jumlah orang yang positif varian ini terus meningkat di Afrika Selatan, dan perlu studi epidemiologi mendalam tentang hal ini.
2. Beratnya penyakit.
Ada tiga hal yang masih perlu pendalaman lebih lanjut.
Pertama, belum terlalu jelas apakah Omicron mengakibatkan sakit lebih berat. Data awal memang menunjukkan dugaan ada peningkatan masuk RS di Afrika Selatan, tapi harus diteliti lebih lanjut analisanya.
Kemudian juga sejauh ini tidak ada (atau setidaknya belum ada) informasi ilmiah yang menyebutkan gejala akibat Omicron berbeda dengan akibat varian lain.
Serta emang ada laporan awal dari data mahasiswa bahwa kaum muda cenderung keluhannya lebih ringan, tapi kepastian dampat beratnya varian Omicron baru akan ada dalam beberapa hari atau minggu kedepan.
"Kita sudah ketahui, semua varian Covid-19 sejauh ini dapat menimbulkan penyakit berat dan kematian apalagi pada kelompok rentan (Lansia, komorbid, gangguan imunitas lain). Jadi sambil menunggu data ilmiah lebih lengkap maka kita harus terus waspada dan pencegahan (3M, 3T dan vaksinasi) tetap merupakan hal utama," pesan Prof Tjandra.
3. Kemungkinan Infeksi Ulang
Data awal memang menunjukkan, infeksi varian Omicrom meningkatkan risiko Infeksi ulangan, seseorang yang sudah sakit dan sembuh kemudian jatuh sakit lagi.
4. Efektifitas Vaksin
WHO masih terus menganalisa hal ini bersama para pakar di dunia.
5. Efektifitas test PCR
Sejauh ini test PCR masih dapat mendeteksi Infeksi COVID-19, termasuk akibat Omicron.
"Sekarang penelitian masih terus berjalan, termasuk ada tidaknya kemungkinan dampak pada rapid antigen tes," imbuhnya.
Ada berita lain tentang kemungkinan Gene S yang mungkin sulit terdeteksi dengan PCR walau ada dua kelompok Gene lain yang masih terdeteksi, walaupun ini masih perlu penelitian lebih lanjut
6. Efektifitas pada Pengobatan
Sesuai dengan Pedoman Pengobatan WHO tanggal 24 November 2021 atau dua hari sebelum Omicron dinyatakan sebagai VOC, maka Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blockers masih tetap efektif untuk menangani pasien Covid-19 yang berat dan parah.
Tentu perlu analisa lebih lanjut tentang kalau mungkin ada dampaknya pada varian Omicron.
Seperti diketahui, per kemarin kasus akibat Omicron sudah ditemukan di semua lima benua di dunia.
"Ada laporan kasus dari Kanada di benua Amerika dan juga dari Australia Hal ini tentu membuat kita memang perlu ekstra waspada dan hati-hati," ungkap ahli penyakit paru ini.