Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

BREAKING NEWS Update Corona 13 November 2021: Tambah 359 Kasus Baru, Total 4.250.516 Positif

Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Sabtu (13/11/2021).

Editor: Daryono
Freepik/starline
Update Covid-19 Indonesia 13 November 2021 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Sabtu (13/11/2021).

Hari ini, terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 359 kasus.

Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.250.516 kasus.

Data tersebut berdasarkan data dari laman resmi kemkes.go.id, pada Sabtu pukul 18.30 WIB.

Kabar baiknya, sebanyak pasien Covid-19 dinyatakan 451 sembuh.

Baca juga: Sektor Wisata Aman Dari Covid, Kunci Sukses WSBK dan Kebangkitan Pariwisata

Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.097.675 pasien.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 16 pasien.

Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 143.644 pasien.

Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Singgung Pesan Moeldoko, Pemerintah Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat untuk Sigap Tangani Covid-19

Strategi Pemerintah Tekan Laju Penularan Covid-19 di Indonesia

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan sejumlah strategi untuk menekan laju penularan Covid-19 di Indonesia. Hal ini sesuai dengan pedoman dari World Health Organization (WHO).

"Bagaimana kita bisa mengurangi laju penularan? strateginya WHO juga sudah share ini ke seluruh negara. Tiga strategi untuk orang sehat, satu strategi yang diarahkan kalau sudah sakit," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam diskusi daring dalam kanal PKS TV pada Sabtu (13/11/2021).

Untuk strategi orang sehat, kata Budi, strategi pertama atau perubahan perilaku.

Strategi ini biasa akrab dengan penjagaan protokol kesehatan atau perilaku memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).

"Perubahan perilaku atau prokes atau 3M. Kembali lagi tujuannya untuk mengurangi laju penularan. Misal, kalau kita pakai masker misalnya itu bisa mengurangi 95 persen dari laju penularannya. Sama juga strategi surveillance atau deteksi atau 3T," ungkap dia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam webinar Bappenas bertajuk 'Bergerak Cegah Obesitas', Jumat (12/11/2021).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam webinar Bappenas bertajuk 'Bergerak Cegah Obesitas', Jumat (12/11/2021). (tangkap layar zoom)

Baca juga: Pemerintah Bakal Tutup Sekolah Jika Ada Kasus 5 Persen Siswa Tertular Covid-19

Kemudian, strategi kedua adalah strategi deteksi dini atau strategi surveillance. Strategi ini biasa tes Covid-19 testing, tracing dan treatment.

"Kenapa kita ingin bisa tes cepat karena kita tahu siapa yang tertular dan kita cari kontak eratnya dites lagi supaya tahu dia tertular apa enggak karena kalau sudah tahu dia tertular kita bisa isolasi sehingga kalau diisolasi bisa mengurangi laju penularan," jelasnya.

Kemudian, startegi ketiga adalah strategi vaksinasi. Menurut Budi, vaksinasi memang tidak membuat masyarakat menjadi kebal, akan tetapi bisa meminimalisir penularan dan dampak dari Covid-19.

"Vaksinasi itu tidak membuat kita kebal tapi membuat tubuh kita antibodinya siap. Kalau virusnya masuk sehingga masa infeksius virusnya juga kita bisa menjadi lebih singkat yang tadinya 10 hari tapi karena antibodi tubuh kita baik itu bisa membunuh virusnya dengan cepat virusnya mungkin ada di dalam tubuh kita cuma 3 hari atau 4 hari," terang dia.

Di sisi lain, kata Budi, strategi terakhir adalah strategi perawatan untuk tangani masyarakat yang terlanjur telah tertular Covid-19. Namun, strategi ini hanya bersifat antisipatif terhadap masyarakat yang tertular virus Corona.

Baca juga: Ancaman Covid-19 Belum Usai, Epidemiolog: Pola Kerja di Indonesia Perlu Dievaluasi Menjadi Fleksibel

"Sebenarnya strategi ini ada strategi yang sudah kepepetlah, sudah terlambat. Karena kita tidak bagus atau tidak siap. Nah, strategi ini namanya perawatan."

"Jumlah rumah sakitnya ada dokternya, obatnya cukup apa enggak, oksigennya, ventilatornya, dan lain sebagainya. Kalau sudah masuk ke tahap ini sebenarnya sudah terlambat. Yang paling bagus adalah jangan sampai dia sakit. Menjaga orangnya supaya tetap sehat," ungkap dia.

Budi meyakini strategi tersebut telah berhasil mengendalikan angka penularan Covid-19 di Indonesia. Hal itu terlihat dari angka penularan virus yang turun drastis.

"Kita sudah lihat alhamdulillah sudah turun. Baik yang kasus konfirmasi, masuk ke rumah sakit maupun yang kematian. Kalau kasus konfirmasinya kan kita sempat 52 ribu per minggu ya, eh per hari ya, sekarang sudah turun di bawah 400 per hari," tukasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved