Virus Corona
Tren Kasus Covid-19 Mulai Naik, Epidemiolog: Terkendali Tapi Harus Hati-hati
Wabah Covid-19 di Indonesia saat ini masih terkendali meski tren kasus dalam beberapa hari ini terlihat naik.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengungkapkan wabah Covid-19 di Indonesia saat ini masih terkendali meski tren kasus dalam beberapa hari ini terlihat naik.
Diketahui, ada penambahan 801 kasus Covid-19 di Indonesia pada Rabu 3 November 2021.
Sedangkan pada Selasa 2 November 2021 ada penambahan 612 kasus Covid-19.
Masyarakat pun diimbau tetap berhati-hati dan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
“Namun masyarakat dan pemerintah harus tetap berhati-hati agar wabah Covid-19 tetap terkendali. Seiring dengan pelonggaran mobilitas dan aktivitas penduduk, protokol kesehatan harus selalu dilaksanakan,” kata Iwan dalam pernyataannya, Kamis(4/11/2021).
Baca juga: Vaksin Covid-19 Covaxin Buatan India Dapat Izin Penggunaan Darurat dari WHO
Kemudian, kata dia, penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga harus dilakukan secara konsisten.
“Syarat penggunaan moda transportasi harus dipatuhi, tes dan pelacakan kontak erat harus tetap tinggi serta cakupan vaksinasi harus segera ditingkatkan pada kabupaten/kota yang cakupannya masih rendah,” ujarnya.
Sementara itu Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman meminta masyarakat tidak euforia dan mengabaikan protokol kesehatan karena kasus Covid-19 cenderung naik beberapa hari belakangan.
“Ya imbauannya jangan abai dan jangan euforia, situasi ini karena sebagian besar masyarakat kita masih belum divaksin, membuat kondisinya masih sangat rawan,” kata Dicky.
Baca juga: Aturan Terbaru Penerbangan Domestik Garuda Indonesia, Tes Antigen hingga Sertifikat Vaksin Covid-19
Dia pun mengibaratkan kondisi masyarakat saat ini seperti dahan atau kayu kering saat peristiwa kebakaran. Dahan dan kayu kering itu mulai terbakar.
“Dan wabah itu seperti itu. Apa yang harus kita lakukan adalah masyarakat harus benar-benar disiplin supaya kita enggak mengalami situasi yang buruk lagi,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, perlu juga belajar dari pengalaman Singapura yang terlalu awal melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.
“Dan akibatnya kan fatal, yang rugi kita sendiri, lebih baik kita bertahan, sedikit bertahap melakukan pelonggaran, tidak tergesa-gesa, tetap terukur, tetap sabar menunda aktivitas liburannya dalam kota dulu, seperti itu dilakukan,” katanya.