Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Setelah Beberapa Hari Turun, Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Mulai Naik Lagi

Jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia per Selasa ini mencapai 612 orang, meningkat dari hari sebelumnya.

istimewa
Jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia per Selasa ini mencapai 612 orang, meningkat dari hari sebelumnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia per Selasa ini mencapai 612 orang, meningkat dari hari sebelumnya.

Sementara itu, sebanyak 868 orang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona, dan menyisakan 11.629 kasus aktif.

Sementara pada hari Senin (1/1/2021) terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 403 kasus.

Sebanyak 784 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 pada Senin kemarin bertambah sebanyak 18 pasien.

Menko Airlangga Ingatkan Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Menurutnya, berdasarkan hasil pantauan perkembangan kasus di setiap daerah, terlihat mobilitas masyarakat mengalami peningkatan.

“Mobilitas masyarakat dan aktivitas sosial ekonomi meningkat, perlu kewaspadaan tinggi dan terus mendorong percepatan vaksinasi, serta kepatuhan penerapan protokol kesehatan," kata Airlangga, Selasa (2/11/2021).

Airlangga memaparkan, per 31 Oktober 2021, kasus aktif secara nasional tercatat sebesar 12.318 atau 0,3 persen dari total kasus.

Baca juga: Harus Disegerakan, Vaksin Covid untuk Anak Usia 6-11 Tahun Jangan Tunggu Tahun Depan

"(Kasus aktif) sudah turun 97,85 persen dari puncak 24 Juli 2021 (574.135 kasus), dan angka ini jauh di bawah rata-rata Global yang sebesar 7,4 persen," ujar Airlangga.

Sementara itu, kasus konfirmasi harian per 1 November tercatat sebanyak 403 kasus, di mana angka ini menurun dari kasus pada 31 Oktober yang tercatat sebanyak 523 kasus.

Airlangga menyampaikan, untuk perkembangan luar Jawa-Bali, kasus konfirmasi harian per 31 Oktober juga terjadi penurunan.

Persentase penurunan tertinggi terjadi di wilayah Nusa Tenggara, sebesar 97,97 persen.

Kemudian disusul Sumatera 97,47 persen, Kalimantan 97,27 persen, Sulawesi 97,00 persen, serta Maluku dan Papua 90,27 persen.

Baca juga: Syarat Penerbangan Terbaru Penumpang Boleh Tunjukkan Tes Antigen, Perjalanan Darat Wajib Tes Covid

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu juga menyebut persentase Tingkat Kesembuhan (RR) secara nasional, RR mencapai 96,33 persen, angka ini lebih tinggi dari Global yang sebesar 90,56 persen.

Sedangkan untuk luar Jawa-Bali, RR-nya sebesar 96,39 persen.

Secara agregat nasional, penanganan pandemi Covid-19 sudah cukup terkendali, dengan jumlah kasus aktif yang terus menurun.

Namun demikian, Airlangga mengingatkan perlunya mewaspadai terjadinya tren kenaikan kasus di 131 kabupaten maupun kota dalam beberapa hari terakhir.

Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Natal dan Tahun Baru

Pemerintah terus menyusun langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru mendatang.

Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Meski kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, warga tetap harus waspada.

Pemerintah pun akan terus memastikan pelaksanaan protokol berjalan dengan baik.

Baca juga: Syarat Perjalanan Darat 250 Km: Wajib Bawa Sertifikat Vaksin dan Hasil Antigen/PCR

Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, penerapan prokotol kesehatan penting dilakukan.

Hal tersebut, disampaikan dalam keterangan pers setelah menghadiri Rapat Terbatas tentang Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (1/11/2021) kemarin.

"Protokol kesehatan ini menjadi penting karena memang mumpung Indonesia (kasus Covid-19) sedang turun sekarang."

"Kita ingin memastikan bahwa implementasi protokol kesehatan bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi."

"Terutama nanti menghadapi Nataru," kata Menkes, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Selasa (2/11/2021).

Lebih lanjut, Budi mengatakan, Presiden RI Joko Widodo telah memberikan arahan untuk mempersiapkan langkah antisipasi jelang Natal dan Tahun Baru ini.

"Bapak Presiden memang minggu lalu sudah memberikan arahan."

"Nanti Pak Menko PMK yang akan menjadi koordinator untuk memastikan di periode Nataru tahun ini dan awal tahun depan tidak terjadi lonjakan dari kasusnya (Covid-19) konfirmasi,” tuturnya.

Budi Gunadi menambahkan, upaya mempertahankan situasi pandemi pada level yang rendah seperti saat ini juga sangat penting.

Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional pada tahun mendatang.

"Kami juga mati-matian akan mempertahankan ini karena akan banyak event internasional besar tahun depan di Bali, seperti acara COP meeting lingkungan, kemudian acara G20, dan banyak acara lainnya," ucapnya.

Baca juga: Update Capaian Vaksinasi Covid-19: 74 Juta Orang Sudah Disuntik Dosis Lengkap

Selain itu, pemerintah juga terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

Pemerintah telah menjalankan surveilans aktif untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 pada PTM terbatas, sebagaimana yang dikutip Tribunnews.com dari Setkab.go.id.

Mengenai vaksinasi, Menkes menyebut, jumlah orang yang sudah melakukan vaksin di Indonesia mencapai 194 juta suntikan.

Di mana vaksinasi dosis pertama sebanyak 119 juta orang atau 57 persen, sedangkan dosis lengkap (pertama dan kedua) sudah 73,8 juta orang atau 35 persen.

Dengan laju seperti ini, kata Budi, diharapkan akhir tahun 2021 bisa sampai 290 juta suntikan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved