Gamaleya Klaim Sputnik V Tidak Timbulkan Efek Samping pada yang Divaksinasi Ulang
Bulan Agustus 2020, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin untuk melawan virus corona yakni Sputnik V
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Kepala Pusat Penelitian Gamaleya Rusia, Alexander Gintsburg mengatakan tidak ada keluhan tentang efek samping yang ditimbulkan vaksin virus corona (Covid-19) Sputnik V.
Begitu pula diantara orang-orang yang telah divaksinasi ulang.
"Saat ini sama sekali tidak ada keluhan tentang efek samping," kata Gintsburg.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (1/11/2021), pernyataan ini ia sampaikan saat ditanya tentang efek samping, terutama diantara mereka yang telah menerima suntikan dosis penguat (booster) menggunakan Sputnik V.
Baca juga: Jokowi Dorong Kerjasama ASEAN-Rusia untuk Cegah Rivalitas Kawasan yang Menajam
Baca juga: Anak Usia 6-11 Tahun Boleh Dapat Vaksin Covid-19 Sinovac, Ini Penjelasan BPOM
Perlu diketahui, pada Agustus 2020, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin untuk melawan virus corona.
Vaksin itu disebut Sputnik V dan dikembangkan oleh lembaga penelitian Gamaleya.
Sejauh ini, vaksin tersebut telah disetujui untuk penggunaan darurat pada lebih dari 70 negara.
Sementara itu saat ini Rusia sedang melakukan studi keamanan dan efektivitas Sputnik V untuk kelompok anak-anak.