Virus Corona
Gara-gara Pandemi Covid-19, Kasus Psikosis Meningkat di Inggris
Dalam penelitian ilmuwan Inggris mendiagnosis jika covid-19 tak hanya mengindikasikan gejala pernafasan saja, namun juga melibatkan 'masalah psikiatri
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Dalam sebuah penelitian yang dirilis pada awal April lalu, para ilmuwan di Inggris curiga jika diagnosis virus corona (Covid-19) tidak hanya mengindikasikan gejala pernafasan saja, namun juga melibatkan 'masalah psikiatri dan neurologis'.
Data yang dimiliki Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengungkapkan peningkatan sebesar 75 persen untuk jumlah orang yang dirujuk ke klinik jiwa terkait dugaan 'episode psikosis pertama' mereka pada periode April 2019 hingga April 2021, di tengah tekanan pandemi.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (19/10/2021), menurut data, peningkatan tersebut bertahan sepanjang musim panas lalu, dengan 12.655 orang dirujuk ke layanan kesehatan mental pada Juli 2021, angkanya naik 53 persen dari 8.252 pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca juga: Penyelidikan Kematian Maradona, Perawat Buka Suara, Dokter dan Psikiatris Pihak yang Bersalah?
Baca juga: Mantan Menlu AS Meninggal Akibat Komplikasi Covid-19
Lembaga amal yang berbasis di Inggris, Rethink Mental Illness menunjukkan bahwa banyak peningkatan kasus psikosis tercatat selama setahun terakhir, setelah diberlakukannya sistem penguncian (lockdown) akibat Covid-19.
Wakil Kepala Eksekutif lembaga amal tersebut, Brian Dow menekankan psikosis dapat berdampak buruk pada kehidupan orang yang mengalaminya.

"Itulah sebabnya akses cepat dalam mendapatkan pengobatan sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut terkait kesehatan mental orang itu yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih," kata Dow.
Menurutnya, kenaikan tajam ini menimbulkan kekhawatiran tambahan terkait tekanan yang dihadapi generasi muda selama pandemi.
"Pandemi telah memberikan efek perubahan permainan pada kesehatan mental kita dan itu membutuhkan respons revolusioner," jelaa Dow.
Dow pun menyerukan dianggarkannya anggaran tambahan khusus untuk kesehatan mental dan perawatan sosial.
Perlu diketahui, psikosis adalah suatu kondisi saat orang mulai kehilangan kontak dengan kenyataan.
Ini mungkin melibatkan dampak seolah mereka melihat atau mendengar hal-hal yang tidak dapat dilihat atau didengar orang lain (halusinasi) dan meyakini hal-hal yang sebenarnya tidak benar (delusi).
Sesuai pedoman yang terkait dengan mereka yang mengalami dugaan episode pertama psikosis, para penderitanya harus menerima perawatan secara cepat dalam waktu dua minggu.