Kominfo Kolaborasi dengan MUI Tekan Laju Kasus Covid-19
Kebijakan pemerintah dan fatwa MUI dianggap sangat penting dalam menyukseskan program vaksinasi ini
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan sejauh ini belum ada kepastian waktu kapan wabah pandemi Covid-19 akan berakhir.
Usman menjelaskan kebijakan yang bisa ditempuh melakukan upaya preventif untuk menekan laju persebaran virus dan jumlah korban yang muncul
“Menangani Covid-19 tidak bisa business as usual.
Kolaborasi atau gotong royong serta ikhtiar bersama dengan berbagai pihak merupakan suatu keniscayaan.
Kominfo dan MUI merupakan bagian dari salah satu program pemerintah untuk terus menekan kasus pertumbuhan Covid-19,” ujar Usman dalam Webinar Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi, Rabu (6/10/2021).
Vaksinasi merupakan salah satu kebijakan yang menurut Usman membutuhkan peran dari MUI.
Baca juga: Gandeng Kompas Gramedia, PT Kalbe Gelar Vaksinasi Covid-19 Dosis 2 di Gresik, Sasar 800 Warga
Salah satu kendala teknis dalam pemahaman dan keyakinan masing-masing individu masyarakat terkait vaksin.
MUI telah turut membantu literasi dalam menekan dan mencegah penyebaran Covid-19 dengan memberikan pencerahan secara signifikan melalui jaringan MUI hingga level desa atau kelurahan.
Ia berharap, ikhtiar Bersama antara Kominfo dan MUI akan mampu menyukseskan program vaksinasi yang akan menghasilkan herd immunity sehingga masyarakat bisa bangkit kembali dan bisa perlahan-lahan meningkatkan perekonomian bangsa.
“Kebijakan pemerintah dan fatwa MUI dianggap sangat penting dalam menyukseskan program vaksinasi ini,” kata Usman lagi,
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi masyarakat juga berubah mengikuti perkembangan zaman, salah satunya adalah perubahan cara berbelanja bertransaksi dengan sistem kerja online.
Baca juga: MUI Bangga PT Taishan Produsen Alkes Dalam Negeri Miliki Sertifikasi Halal
“Kominfo konsisten mewujudkan atmosfer digital yang positif, mempublikasikan kontra narasi atas informasi yang tidak benar dan mengedepankan pendekatan kolaboratif,” kata Usman.
Sementara, Ketua MUI bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidowi menyoroti era post truth yang tengah melanda secara global.
Ia mengatakan, masyarakat lebih mendengar perkataan seorang seorang pesohor ketimbang para pakar.
“Masyarakat justru lebih suka mendengar apa kata pesohor yang sebenarnya gak ngerti apa-apa tentang ilmu penanganan Covid-19. Inilah sebenarnya yang terjadi pada diri kita semuanya,” ujarnya.