Virus Corona
Angka Keterisian Tempat Tidur atau BOR Rumah Sakit Secara Nasional Kini di Bawah 10 Persen
Angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit secara nasional berada di bawah angka 10 persen.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia menunjukkan perkembangan yang makin baik.
Satu indikatornya antara lain, angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit secara nasional berada di bawah angka 10 persen.
“Pagi ini laporan dari Rumah Sakit Lapangan Indrapura di Surabaya mengabarkan bahwa tidak ada lagi pasien dirawat per 1 Oktober 2021,” ujar Reisa dalam keterangan pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (1/10/2021).
Reisa juga mengungkapkan bahwa kabar baik terus datang dari sejumlah tempat isolasi.
Misalnya, Asrama Haji Donohudan yang menjadi tempat isolasi terpusat di Kabupaten Boyolali melaporkan bahwa pihaknya telah memulangkan pasien terakhir mereka.
“Sedangkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayaron, dari 7.894 tempat tidur yang tersedia, saat ini tinggal 280 orang yang masih menjalani isolasi atau hanya 3,5 persen dari seluruh kapasitas yang terpakai,” katanya.
Baca juga: Reisa Broto Asmoro Sarankan 2 Hal untuk Penyintas Covid-19, Singgung Aturan Vaksinasi
Selain itu, Reisa menuturkan bahwa persentase kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menunjukkan angka yang cukup tinggi.
Ia melaporkan, kepatuhan masyarakat memakai masker per 26 September 2021 berada di angka 92,8 persen.
“Kepatuhan menjaga jarak dan menjauhi kerumunan di masa yang sama masih tercatat di angka 91,3 persen,” katanya.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Penyandang Disabilitas di Jawa Bali Hampir 100%
Meski situasi kondusif, Reisa mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
Menurutnya, kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi kunci untuk menghambat penambahan kasus terkonfirmasi harian.
“Terima kasih Indonesia, mari tetap pertahankan kebiasaan kita mematuhi dan mempraktikkan protokol kesehatan. Biasakan dan jadikan bagian dari perilaku berinteraksi dengan orang lain di masa pandemi ini,” katanya.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum, saat, dan Setelah Menerima Vaksin Covid-19
Sebagai informasi, vaksin Covid-19 saat ini menjadi syarat wajib bagi masyarakat Indonesia yang ingin melakukan perjalanan.
Tak hanya itu, pengunjung pusat perbelanjaan dan tempat wisata juga diwajibkan telah menerima vaksinasi Covid-19.
Terkait vaksin Covid-19, para ahli kesehatan di UNICEF telah menjawab pertanyaan seputar proses vaksinasi dan beberapa kiat sebelum, saat, dan sesudah vaksinasi.
Berikut hal penting sebelum, saat, dan sesudah vaksin berdasarkan data dari web resmi unicef.org:
Sebelum menerima vaksin
1. Cari tahu informasi akurat
Banyak informasi keliru mengenai vaksin di media sosial.
Sangat penting bagi masyarakat untuk selalu mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti Kementerian Kesehatan, UNICEF, dan WHO.
Anggota masyarakat yang ragu dengan kondisinya dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang boleh tidaknya menerima vaksin.
Saat ini, secara umum, seseorang dengan kondisi berikut sebaiknya tidak menerima vaksin Covid-19 demi menghindari kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI):
- Orang dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap kandungan vaksin Covid-19;
- Orang yang sedang sakit atau sedang mengalami gejala Covid-19 (vaksinasi dapat dilakukan setelah sembuh dan dengan persetujuan dokter).
2. Berkonsultasi dengan dokter
Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima vaksin, atau memiliki obat yang dikonsumsi secara rutin, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengikuti program vaksinasi.
3. Pastikan tubuh dalam kondisi bugar
Beristirahat dan minumlah air putih yang cukup agar Anda merasa bugar pada hari vaksinasi.
Baca juga: Cara Pendaftaran Vaksin Covid-19 di pedulilindungi.id, Bisa via Aplikasi PeduliLindungi di HP
Baca juga: Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19, Beserta Cara Scan QR Code di Aplikasi PeduliLindungi
Saat menerima vaksin
1. Ikuti protokol kesehatan
Pastikan Anda selalu mengikuti aturan kesehatan pada lokasi vaksinasi, tetap menjaga jarak saat menunggu panggilan dan kenakan masker.
2. Berterus terang tentang kondisi diri sendiri
Sampaikan kepada tenaga kesehatan jika Anda memiliki kondisi yang harus diperhatikan, seperti sedang mengandung atau mengalami gangguan kekebalan tubuh.
3. Simpan bukti vaksinasi
Penerima vaksin akan menerima kartu yang menyatakan jenis vaksin Covid-19 yang diterima, waktu, dan lokasi vaksinasi.
Simpan kartu ini dengan baik apabila dibutuhkan pada masa mendatang.

Setelah menerima vaksin
1. Ikuti prosedur pemantauan
Setelah vaksinasi, tenaga kesehatan biasanya meminta penerima vaksin menunggu sekitar 15 menit di lokasi untuk memastikan tidak ada reaksi atau KIPI yang bersifat segera.
Perlu diketahui, KIPI yang bersifat serius amat sangat jarang terjadi.
2. Tetap antisipasi reaksi vaksin
Vaksin bertujuan memberikan kekebalan tubuh tanpa harus terkena penyakit.
Kekebalan tubuh dapat terbangun tanpa berbagai reaksi, tetapi terdapat pula beberapa gejala KIPI umum, yang ringan hingga sedang, dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.
Beberapa bentuk KIPI ringan hingga sedang yang mungkin dialami pasca vaksinasi adalah:
- Rasa pegal di sekitar area suntik;
- Demam ringan;
- Rasa lelah;
- Sakit kepala;
- Pegal pada otot atau sendi;
- Menggigil;
- Diare.
Apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi:
- Tetap tenang;
- Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres menggunakan air dingin pada lokasi tersebut;
- Jika terjadi demam, kompres menggunakan air hangat/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat;
- Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan;
- Segera hubungi petugas kesehatan jika gejala berlangsung lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat.
3. Bersabar
Tubuh perlu waktu untuk membangun kekebalan.
Seseorang baru dapat dikatakan divaksinasi, setidaknya 2 minggu setelah dosis lengkap.
4. Jaga diri dan orang lain
Vaksin-vaksin yang tersedia menunjukkan efektivitas tinggi dalam melindungi penerimanya dari kejadian sakit berat akibat Covid-19.
Namun, orang yang sudah divaksin masih mungkin menularkan Covid-19, meskipun tanpa gejala.
Sebab itulah, kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan demi diri sendiri dan orang lain.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari kerumunan, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan selalu kenakan masker di luar rumah.