Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Pentingnya Edukasi Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Desa

Pemerintah terus gencar melaksanakan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk masyarakat. Pemerintah terus gencar melaksanakan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus gencar melaksanakan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

Namun, menurut beberapa kalangan program vaksinasi dirasa belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika.

Menurutnya cara pemerintah masih pasif bagi masyarakat desa

"Caranya masih pasif. Butuh proaktif ke masyarakat. Padahal kita tahu kelompok petani keluar dari desa terhambat dari geografis dan lainnya," ungkapnya secara virtual, Selasa (8/9/2021).

Di sisi lain kata Dewi ada tantangan yang cukup penting yaitu perspektif Masyarakat.

Baca juga: Banyak Masyarakat Pilih-pilih Vaksin Covid-19, Kemenkes: Semua Vaksin Sama Baiknya

Hal ini dipicu karena akses informasi yang masih minim.

"Akses tingkat kampung belum memadai. Bahkan belum tahu berita di luar. Belum ada proses efektif pihak terkait sampai tingkat desa membangunkan pengetahuan dan narasi tandingan," katanya.

Menurut Dewi, untuk di daerah perdesaan, butuh proses edukasi yang ramah.

Serta mudah dipahami masyarakat kaum petani.

Mereka butuh pendekatan edukasi yang friendly sehingga meminimalisir perspektif ragu dan kekhawatiran.

Baca juga: KSAL Wakili Panglima TNI Berangkatkan Satgas Covid-19 ke Papua Gunakan Pesawat TNI AU

Terlebih di desa pun kerap terjadi konflik agraria.

"Pada umumnya program pembangunan rata-rata enggan masuk ke konflik agraria. Pembangunan jalan, masuk listrik dan sebagainya, memang banyak terhambat. Sehingga berdampak keswadayaan dan kemandirian," katanya.

Sehingga program vaksin perlu berkolaborasi dengan organisasi adat, nelayan, petani dan koalisi nasional.

Kadangkala kata Dewi ada rasa ragu masyarakat terhadap pemerintah dan kepolisian.

Karenanya edukasi dan pelopor vaksin bisa dimulai dari tempat lain seperti gereja dan masjid.

Semua vaksin sama

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan apapun jenisnya, semua vaksin Covid-19 sama baiknya.

Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menanggapi banyaknya masyarakat di lapangan yang pilih-pilih vaksin.

“Tadi disampaikan bahwa ada yang milih-milih vaksin, mau vaksin Moderna atau Pfizer, saat ini yang terbaik adalah semua vaksin sama baiknya,” kata Siti Nadia di webinar publik yang diselenggarakan Kantor Sekretariat Presiden (KSP), Rabu (8/9/2021).

Ia menegaskan semua vaksin covid-19 yang masuk ke Indonesia sudah mendapatkan Emergence Use Leasing (EUL) dari badan Kesehatan dunia atau WHO dan terbukti keamanannya.

Menurut dia, jika masyarakat menunggu vaksin, risiko penularan virus bisa selalu terjadi dan kedatangan vaksin jenis tertentu tidak bisa diprediksi.

Baca juga: Penasihat Biden Didesak Mundur Setelah Ketahuan Danai Studi Virus Corona di China

“Jadi enggak perlu pilih-pilih vaksin, karena belum tentu vaksinnya (yang diinginkan) datang,” ujarnya.

Siti menegaskan kunci Indonesia keluar dari pandemi Covid-19 adalah minimal 70 persen penduduk Indonesia yang masuk sasaran target vaksin pemerintah sudah divaksin.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 8 September 2021: Tambah 6.731 Kasus, Total 4.147.365 Positif

Untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity, menurutnya bukan hanya sekelompok orang saja yang sudah divaksin.

“Kuncinya adalah minimal 70 persen penduduk Indonesia dari sasaran target vaksin sudah divaksin,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan