Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Satgas Covid-19 Sebut PPKM Terbukti Mampu Tekan Kasus Aktif Covid-19 di Jawa-Bali

PPKM di Jawa dan Bali menunjukkan dampak yang baik dalam menekan angka kasus Covid-19.

Editor: Daryono
Warta Kota/Henry Lopulalan
Ilustrasi Pasien Covid-19 | Pasien terkonfirmasi Covid-19 bersiap menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, dengan menggunakan bus sekolah dan ambulans dari Puskesmas Menteng, Jalan Pegangsaan Barat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2021). Sebanyak 40 orang pasien terkonfirmasi Covid-19 dari Kecamatan Menteng menjalani perawatan di Wisma Atlet. Warta Kota/Henry Lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM - PPKM di Jawa dan Bali menunjukkan dampak yang baik dalam menekan angka kasus Covid-19.

Ketua Bidang Data dan TI Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan saat ini Bed Ocupancy Rate (BOR) Indonesia juga sudah berada di angka 25,04 persen, per tanggal 31 Agustus 2021.

Bahkan menurut Dewi saat ini sudah tidak ada lagi provinsi dengan BOR diatas angka 60 persen.

"Dua pekan lalu angka rata-rata BOR nasional di angka 40 persen, saat ini sudah di angka 25,04 persen. Ini per tanggal 31 Agustus 2021. Dimana sudah tidak ada lagi satu provinsi pun memiliki BOR diatas angka 60 persen," kata Dewi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (3/9/2021).

Baca juga: Indonesia Terima 500 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dose Sharing dari Australia

Lebih lanjut Dewi mengatakan sebanyak 19 provinsi juga telah berhasil menurunkan angka BOR hingga di bawah 30 persen.

Hal tersebut mengartikan bahwa lebih dari 50 persen provinsi di Indonesia miliki angka BOR di bawah 30 persen.

"Jadi udah enggak ada warna orange, warna merah. Ini cuma tinggal warna kuning dan hijau, yang mengejutkan kita sudah berhasil, ini yang hijau ini yang di bawah 30 persen ada 19 provinsi."

"Jadi sudah lebih dari 50 persen provinsi kita yang BOR-nya di bawah 30 persen, jadi memang progresif," terang Dewi.

Baca juga: Program Vaksinasi Covid-19 SDF Jepang Diperpanjang Hingga 30 November 2021

Data Penurunan Angka Kasus Aktif di Beberapa Provinsi

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, berikut angka kasus positif di beberapa provinsi yang mengalami penurunan, di antaranya:

- DKI Jakarta mengalami penurunan kasus aktif sebanyak 93,72 persen.

- Banten mengalami penurunan kasus aktif sebanyak 92,73 persen.

- Jawa Timur mengalami penurunan kasus aktif sebanyak 80,59 persen.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Cek Vaksinasi Covid-19 untuk Santri di Surakarta

- Jawa Barat mengalami penurunan kasus aktif sebanyak 83,48 persen.

- Jawa Tengah mengalami penurunan kasus aktif sebanyak 59,82 persen.

- DI Yogyakarta mengalami penurunan kasus aktif sebanyak 67,94 persen.

- Bali mengalami penurunan kasus aktif sebanyak 53,45 persen.

Baca juga: 1,5 Tahun Pandemi Covid-19, Belasan Ribu Anak Indonesia Kehilangan Orang Tuanya

Kasus Aktif Covid-19 Bulan Agustus Turun Drastis

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan terjadi sejumlah perbaikan kondisi pandemi pada Agustus ini dibandingkan Juli lalu. Di antaranya yakni jumlah kasus aktif serta kesembuhan.

Untuk kasus aktif, terjadi penurunan yang cukup drastis dari 16 persen pada Juli lalu menjadi hanya 4,8 persen pada Agustus ini.

"Kasus aktif di akhir bulan Agustus berjumlah 196.281 atau 4,8 persen. Sedangkan pada bulan Juli kasus aktif kita mencapai lebih dari 500.000 atau 16 persen," katanya.

Sementara itu, untuk angka kesembuhan juga mengalami peningkatan di mana pada bulan Agustus kesembuhan sebesar 942.281, sedangkan pada bulan Juli sebesar 896.501.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional)

Baca juga: Mendagri Tito Turun Langsung Monitor Penanganan Covid-19 di Provinsi Babel

"Selain itu bulan Agustus juga mencatatkan penurunan yang signifikan pada rata-rata positif rate bulanan yaitu 18,38 persen dari sebelumnya di bulan Juli mencapai 27,4 persen," katanya.

Positivity rate dan kasus positif yang turun ini kata Wiku berdampak positif pada tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR).

BOR di Agustus turun drastis menjadi 40,05 persen. Padahal Juli sempat mencapai 72,77 persen.

"Namun sayangnya di luar semua indikator yang telah membaik ternyata kematian di bulan Agustus kemarin bahkan masih lebih tinggi dibandingkan bulan Juli," ujarnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved