Virus Corona
BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 26 Agustus 2021: Tambah 16.899 Kasus, Total 4.043.736 Positif
Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Kamis (26/8/2021).
TRIBUNNEWS.COM - Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Kamis (26/8/2021).
Berdasarkan data yang diunggah akun Twitter Kementerian Kesehatan @KemenkesRI pukul 17.25 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 16.899 pasien.
Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 4.043.736 pasien.
Lalu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 30.099 orang.
Total pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 3.669.966 di seluruh Indonesia.
Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 889 orang.
Total ada 130.182 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Baca juga: Kasus Covid-19 Mingguan Turun 34 Persen Terutama di Papua Barat dan Maluku
Baca juga: Google Luncurkan Laporan Mobilitas Masyarakat Covid-19
Data Kasus Corona Kemarin
Berdasarkan data pada Rabu (25/8/2021), pasien positif bertambah 18.671 orang.
Total kasus positif Covid-19 sebanyak 4.026.837 pasien.
Selanjutnya, total pasien yang sembuh, yakni 3.639.867 orang.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 33.703 orang.
Sementara itu, total sebanyak 129.293 orang meninggal dunia, dengan penambahan 1.041 orang.
Baca juga: Komisi IX Kritik Ada Pejabat Sudah Gunakan Booster Vaksin Covid-19: Curi Start Harus Ditindak
Baca juga: Studi: Risiko Miokarditis Sedikit Meningkat Karena Vaksin, Tapi Lebih Banyak Karena Covid-19
Menkes Minta Pemda Tidak Simpan Stok Vaksin
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meminta Pemerintah Daerah tidak menyimpan stok vaksin Covid-19.
Pasalnya, ada sebagian daerah yang menyuntikkan vaksin setengah dari total dosis yang diterima.
Budi mengatakan, atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah daerah tidak perlu menahan stok vaksin.
Sebab, nanti akan diatur pengiriman untuk dosis selanjutnya.
“Jadi kalau kita bisa bilang ini sebagai suntikan dosis pertama maka lakukan sebagai suntikan dosis pertama semuanya."
"Kalau ini sebagai suntikan dosis kedua, maka lakukan sebagai suntikan dosis kedua semuanya."
"Semua manajemen stoknya dilakukan oleh Pemerintah Pusat,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8/2021), dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Baca juga: Rela Antre Berjam-jam, Warga Akui Vaksin Pfizer Lebih Terjamin
Selanjutnya, bagi daerah-daerah yang memang mengalami kekosongan stok vaksin Covid-19 bukan karena ditahan, vaksin akan dikirimkan ke provinsi.
Dari provinsi butuh waktu satu hingga dua hari untuk sampai ke kabupaten/kota.
Namun, ada juga vaksin yang tertahan sampai satu minggu dalam proses pendistribusiannya.
Menkes mengimbau Pemerintah Daerah tidak usah khawatir terkait ketersediaan vaksin Covid-19.
“Jadi September ini saya rasa akan menjadi titik di mana kita akan dapat vaksin lebih banyak."
"Oleh karena itu rakyat Indonesia, pemerintah daerah tidak usah khawatir, kita pasti akan mengirimkan cukup banyak (vaksin) ke daerah-daerah,” kata Budi.
Baca juga: Presiden Tinjau Vaksinasi Pelajar di Samarinda, BPJS Kesehatan Pastikan Aplikasi P-Care Berjalan
“Dan untuk membantu transparansinya nanti kita akan pasang di website yang akan kita perlihatkan stok yang ada di masing-masing kabupaten/kota."
"Sehingga, kita bisa mengetahui, masyarakat juga bisa mengetahui stok yang ada di masing-masing kabupaten/kota,” jelasnya.
Terkait stok vaksin ini, pemerintah telah membuat transparansi stok vaksin level nasional sampai ke level kabupaten/kota melalui laman vaksin.kemkes.go.id.
Setiap orang dapat mengakses dan memantau stok vaksin yang ada di setiap daerah di Indonesia.
(Tribunnews.com/Nuryanti)