Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

HOAX: WHO Temukan Vaksin Covid-19 Palsu di Indonesia

Sebuah tangkapan layar artikel berita berisi informasi yang menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin COVID-19 palsu di Indonesia.

covid19.go.id
Awas Hoaks: WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu dan Beredar di Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah berita tidak benar alias hoaks mengenai Covid-19 beredar di media sosial.

Sebuah tangkapan layar artikel berita berisi informasi yang menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin COVID-19 palsu dan salah satunya telah beredar di Indonesia.

Dikutip dari laman Hoax Buster covid19.go.id, faktanya informasi tersebut tidak benar.

Dalam situs resminya, WHO menyebutkan mendapat laporan adanya vaksin palsu pada Juli dan Agustus 2021.

Vaksin yang dipalsukan yakni COVISHIELD buatan India.

Baca juga: Marak Informasi Tak Benar, Gunakan Layanan Konsultasi Gratis Serba-serbi Covid-19 Anti Hoaks Ini

Awas Hoaks: WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu dan Beredar di Indonesia
Awas Hoaks: WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu dan Beredar di Indonesia (covid19.go.id)

Akan tetapi, tidak menyebut vaksin palsu tersebut beredar di Indonesia.

WHO menyebutkan negara yang terdeteksi beredar produk vaksin palsu tersebut adalah Uganda dan India.

"Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting," imbauh Satgas Covid-19.

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Pfizer kepada peserta vaksinasi di Gedung Judo, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (23/8/2021).
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Pfizer kepada peserta vaksinasi di Gedung Judo, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (23/8/2021). (Tribunnews/Jeprima)

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Vaksinasi Murid Bukan Syarat Pembukaan Sekolah

Vaksin Palsu di India dan Uganda

Diketahui beberapa waktu, WHO menyatakan vaksin Covishield palsu beredar di India dan Uganda.

WHO pun meminta pemerintah kedua negara untuk segera memberi tahu penemuan batch palsu ke badan dunia.

Dikutip dari Tribune India, WHO meminta orang-orang yang mungkin telah menggunakan dosis palsu untuk melaporkan efek samping kepada pihak berwenang.

“Produk yang dipalsukan dilaporkan pada bulan Juli dan Agustus 2021," ungkap pernyataan WHO.

Pabrikan asli Covishield (Serum Institute of India) telah mengonfirmasi pemalsuan vaksin.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Masyarakat, Menkes: Jika Ada yang Minta Bayaran, Segera Laporkan

Produk palsu ini telah dilaporkan di tingkat pasien di Uganda dan India.

WHO vaksin Covishield palsu berbahaya bagi penerima.

“Vaksin Covid-19 yang dipalsukan menimbulkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat global dan memberikan beban tambahan pada populasi dan sistem kesehatan yang rentan,” katanya.

WHO juga meminta negara dan wilayah yang kemungkinan akan terpengaruh oleh produk Covishield palsu yang disebutkan dalam peringatannya untuk meningkatkan kewaspadaan dalam rantai pasokan.

Berita terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved