Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Banyak Ditunggu Masyarakat, Vaksin Pfizer Hanya Disebar di Jabodetabek

Stok vaksin Indonesia kembali bertambah dengan kedatangan sekitar 2 juta dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca pada Kamis

Editor: Hendra Gunawan
AFP/FRED TANNEAU
Ilustrasi jarum suntik vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech 

Luar Jawa-Bali Terkendala Transportasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stok vaksin Indonesia kembali bertambah dengan kedatangan sekitar 2 juta dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca pada Kamis (19/8) lalu.

Kedua merek vaksin tersebut datang bersamaan pada hari itu dengan jumlah masing-masing sebanyak sekitar 1,5 juta dosis untuk Pfizer dan juga 450 ribu dosis vaksin AstraZeneca.

”Malam ini kita menerima 450 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan dose-sharing dari pemerintah Belanda," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam keterangan pers virtual, Kamis (19/8).

"Pemerintah juga melakukan pembelian 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang telah tiba tadi siang," sambungnya.

Baca juga: Download Sertifikat Vaksin Covid-19 ke-1 dan ke-2 di pedulilindungi.id, Ini Solusi jika Data Salah

Vaksin AstraZeneca diperoleh berkat kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda.

Sementara vaksin Pfizer yang diperoleh ini merupakan kedatangan yang pertama dari vaksin mRNA dari Amerika Serikat.

Vaksin ini diperoleh melalui pembelian secara mandiri.

”Pemerintah juga melakukan pembelian 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang telah tiba tadi siang,” kata Retno.

Sebanyak 1.560.780 vaksin Pfizer itu rencananya akan segera dipakai.

Baca juga: Pemerintah Target 200 Juta Warga Disuntik Vaksin sampai Akhir Tahun 2021

Pfizer menjadi vaksin yang banyak ditunggu masyarakat di Indonesia karena memiliki efikasi 94 persen.

Nilai kemanjuran yang dilaporkan tersebut membuat vaksin Pfizer yang dikembangkan dengan teknologi genetika messenger RNA (mRNA) diklaim sebagai vaksin dengan efikasi vaksin Covid-19 tertinggi di dunia.

Vaksin Pfizer telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.

Namun demikian untuk tahap awal vaksin Pfizer hanya akan didistribusikan di wilayah Jabodetabek. Pihak Kementerian Kesehatan mempunyai alasan di balik keputusan itu.

Baca juga: Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 di pedulilindungi.id, Ini Solusi jika Data Salah

"Prioritas pemberian ke wilayah Jabodetabek dikarenakan sistem logistik yang kompleks dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM, dalam keterangannya, dikutip Minggu (22/8).

Vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan khusus dan harus segera digunakan karena secara spesifikasi vaksin ini harus disimpan khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah antara – 90 hingga – 60 derajat Celcius.

”Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikan,” ujar dia.

Baca juga: Kemenkes: Distribusi Vaksin ke Luar Jawa-Bali Terkendala Transportasi

Sementara itu terkait distribusi dosis vaksin Covid-19 ke daerah di luar Jawa-Bali, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan distribusi vaksin Covid-19 dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan.

Pertimbangan tersebut di antaranya tingginya laju penularan virus, jumlah kasus konfirmasi yang positif, dan jumlah penduduk.

Menurut Nadia, jumlah dosis vaksin yang didistribusikan ke daerah di Jawa-Bali dan daerah di luar Jawa-Bali hampir sama.

"Kita (distribusi vaksin) tentunya berbasis risiko, di mana mobilitas tinggi dan laju kasus serta proporsi jumlah penduduk," kata Siti Nadia dalam pernyataannya, Minggu(22/8).

Nadia mengatakan, untuk meningkatkan pelaksanaan vaksinasi di daerah pemerintah mengoptimalkan peran Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan Puskesmas Pembantu (Pustu).

"Serta dibantu Polri dan TNI melalui personelnya masing-masing di kecamatan," ujar Nadia.

Dia mengakui ada beberapa kendala dalam pelaksanaan vaksinasi di daerah luar Jawa-Bali.

"Terbatasnya tenaga vaksinator, juga distribusi vaksin di daerah yang transportasinya sulit," kata dia.

Dirinya menjelaskan bahwa stok vaksin bisa dilihat melalui situs vaksin.kemkes.go.id. Di situs itu Kementerian Kesehatan juga menyampaikan data kecepatan penyuntikan dosis vaksin Covid-19 per hari.

Target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720. Per Sabtu, 21 Agustus, sebanyak 56.986.150 orang menerima vaksin dosis pertama. Sedangkan 31.210.922 orang sudah mendapat vaksin dosis kedua.(tribun network/rin/wil/dod)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved